Tanaman itu tumbuh lagi. Entah bagaimana siklusnya. Pastinya
mereka selalu muncul saat musim hujan tiba. Terapung-apung berkelompok di atas
permukaan air sungai yang tak semuanya jernih. Tumbuh begitu saja. Seakan
bangkit dari kepunahan setelah sekian lama dimusnahkan oleh kemarau.
Daun-daunnya menjadi lantai alami yang hijau tua. Menutupi sebagian permukaan
sungai dengan beberapa tangkai bunga yang mencuat putih ke atas.
Aku sudah beberapa kali menikmati itu. Sungai yang mengalir
di pinggiran kota tempatku kuliah saat ini. Sejak beberapa tahun atau bahkan
mungkin jauh lebih lama lagi sudah demikian adanya. Kehadirannya tak jauh beda
dari ikan-ikan sungai yang muncul tiba-tiba saat musim hujan di sungai dan
sawah. Siapa yang mengira jika dari tempat buangan yang kotor dan bau itu Allah
masih sempat menebar hikmah melalui makhluk kecilnya yang menawan bernama
teratai.
Lucu. Betapa tanaman yang pernah kukenal sebagai tanaman
hias di kolam-kolam orang kaya itu kini tumbuh liar di sungai. Walau aku
semakin paham mengapa ia terkadang tumbuh di rumah orang kaya. Cantik. Itu saja
alasannya. Tak seperti tanaman lain yang tumbuh dari tanah atau bahkan butuh
tempat yang luas. Teratai yang kulihat sepertinya mandiri. Tumbuh begitu saja
dengan beberapa helai daun kemudian berbungan indah. Pun ketika saat itu yang
kulihat adalah tempat tinggalnya kumuh. Tidak kemudian membuat mereka jera
untuk tumbuh kembali di sana. Tak harus selalu subur di kolam-kolam ikan koi
orang kaya. Ia tetap tumbuh apa adanya tanpa mengurangi keindahannya. Tidak
pula membuatnya kehilangan keindahan hanya karena tumbuh di atas sungai.
Aku juga tak habis pikir bagaimana ia bisa menjaga generasi.
Bila ikan-ikan bisa bersembunyi di balik lumpur selama musim kemarau, kemanakah
bibit teratai berlindung? Menjaga tunas dan bijinya dari kondisi lingkungan
yang ekstrim untuk kemudian bisa tumbuh kembali saat air datang. Begitu
seterusnya.
Teratai yang dengan tanpa kesadarannya telah menutupi segala
kejelekan dan kumuhnya air sungai di bawahnya dengan daunnya yang lebar dan
bunganya yang besar. Berhasil membuktikan pada dunia bahwa dari sesuatu yang
kotor pun masih bisa memberikan kebaikan dan keindahan lainnya. Bahwa sungai
yang menjijikkan itu ternyata di satu sisi menjadi tempat bergantungnya sebuah
kehidupan elok nan menawan. Membuat orang-orang tak lagi peduli pada tempat ia
tumbuh. Apakah kolam orang kaya dengan ikan koinya atau sungai limbah yang
busuk dan kotor. Karena mengapa... Karena di sana tetap ada teratai.
ConversionConversion EmoticonEmoticon