ORANG-ORANG YANG BERCINTA
Aku
Ingatlah, hai sahabatku
Ketika kapan kita tahu dunia
Di mana kita keluar ke dunia yang terang dari dunia yang gelap
gulita
Bisakah kalian ketahui bagaimana kalian harus membuka kelopak matamu
Menyentuhkan kakimu pada tanah
Atau membuka mulutmu untuk menjawab
Sesungguhnya tidak ada di antara kalian itu yang mengetahui hal itu
Atau memang tidak ingin mengetahuinya
Sesungguhnya apa yang kalian ketahui itu belum cukup
Dan tidaklah kami dilahirkan pula ke bumi ini tak lain hanya untuk
menjalani semua yang Ia kehendaki
Di antara kita ada yang seperti tidak sadar
Dan tidaklah apa yang disebut-sebut kebahagiaan itu mampu menemani
hidup kami dengan lama
Dan pada akhirnya musnah juga karena adanya dari dunia
Pernahkah kalian pikirkan bahwasanya tawa itu hanya diperuntukkan
bagi mereka yang bahagia
Dan bukanlah untukku
Dan pada kebenaran itu sendiri sebenarnya telah tertulis bahwasanya
Kami tidak dipertemukan oleh kebahagiaan yang abadi
Dan sadarkah kalian
Hai sahabatku
Sadarkanlah diri kalian itu akan perbedaan kita yang sudah nyata
Hal itu sudah benar-benar ada dari apa yang bisa kalian lihat dan
belum kalianlihat
Yaitu segala kebejatan yang aku miliki
Carilah
Wahai sekalian sahabatku
Lihatlah dalam kitab-kitab yang aku himpun itu
Maka hukumlah aku jika terlihat olehmu tentang hal-hal yang
membesarkan diriku lebih dari mereka
Bila itu ada maka panggillah aku dengan sebutan orang-orang yang
tidak baik
Karena sesungguhnya aku tidak bisa membedakan antara malaikat dan
syaitan yang di dekatku
Bahkan untuk kalian
Wahai segenap penghuni langit dan bumi, hanya kamilah orang-orang
yang hina: yang menjerumuskan dan merugikan diri kami sendiri
Maka tidaklah kami itu banyak-banyak mempertalikan persahabatan
dengan sesama kami
Yaitu mereka anak Adam
Kamilah manusia-manusia yang selalu di pandang buruk
Dan hanya kamilah manusia-manusia yang dimungkinkan keabadiannya di
dalam hukuman Tuhan dalam hidup kami
Lihatlah dan carilah mengenai guru-guruku, kaum-kaumku, dan sebagian
lagi ada di antara sahabat-sahabatku: yaitu para penyair, dalam Pembeda,
Kitab-mu
Niscaya akan dilihat olehmu bahwa mereka menghadapkan pendengarannya
kepada syaitan
Mereka adalah pendusta yang diikuti oleh orang-orang yang sesat
Dikatakan oleh mereka itu hal-hal yang mereka sendiri tidak
mengerjakannya
Digunakannya (syi’ir) oleh golongan Anshar dan yang lainnya di zaman
Nabi-mu untuk saling mengejek
Dan mereka semua itu diikuti oleh orang-orang yang sesat dan bodoh
Maka celakalah mereka para ahli syi’ir; kecuali mereka yang beriman
dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah
menderita kezaliman
Dan sesungguhnya
Aku sendiri tiada mengetahui golonganku
Hai sahabatku
Sekali lagi yang baik kalian ketahui atas keburukanku
Tidakkah pernah kalian temui kemunafikan dalam diriku
Lihatlah aku
Dan kalian akan mendengar bahwasanya aku juga pernah mencintai
Bidadari-bidadari yang turun itu
Yang tak hanya indah wajahnya atau pandai
Akan tetapi berhati mulia
Dan karena hati itu pulalah aku mencintai mereka
Sesungguhnya cintaku pada mereka tak seperti cintaku pada
Malaikat-malaikatku
Dan itu menjadikan aku seorang yang terlalu munafik
SAUDARA-SAUDARA TUHAN
Segala puji bagi Allah
Tuhan semesta alam yang hanya pada-Nya pemberi segala kebaikan
Sesungguhnya
Hanya Dia-lah yang patut disembah dan tempat memohon kebaikan
Dia-lah yang menciptakan segala keindahan yang nyata dan yang tidak
kasat mata
Tidakkah kalian sadari bahwa sesungguhnya segala keindahan yang Dia
berikan diwajibkan untuk disukuri
Dan bukan untuk disalahgunakan
Atau menjadikan apa yang telah diperlihatkan-Nya kepada kita sebagai
berhala
Maka lihatlah firman-Nya:
“sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”[1]
Benar-benar Dia-lah yang menciptakan segalanya dalam keindahan
Kemudian dicintai olehku kesempurnaan yang indah itu
Sesungguhnya Tuhan itu tak pernah merelakan mereka untuk aku cintai
Namun, Dia menciptakan keindahan itu hanya untuk penglihatanmu
Dan bukan pada apa yang tidak bisa kalian baca
Yaitu: hati
Pernahkah sejenak kalian lupakan keindahan yang kalian lihat itu,
untuk merenungi keindahan yang lebih baik
Sebagaimana mereka tanyakan:
“Kapankah engkau lupa akan dia
Bilamana engkau tak ingat akan dirinya”
Kemudian seruku:
“Sesungguhnya mereka tak pernah mati ataupun lenyap
Mereka ada melayang-layang di tempat aku berada
Ada saat tidur dan jaga
Suka dan dukaku
Hidup dan matiku
Dan tidaklah siapa pun dapat menghapuskan bayangannya dari diriku
Kemudian bayangan itu bertambah menghantuiku dalam ketiadaannya
Bayangan-bayangan itu akan selalu berjalan di benakku
Menjadi teman tidurku dan menjadi bayangan saat jagaku
Lalu akan ditetapkan namanya dalam saat matiku
Sesungguhnya
Apa yang kalian lihat itu akan menjadi lebih indah bila memiliki
hati yang indah lagi pemurah
Namun, pernahkah kalian mengetahuinya
Sesungguhnya
Pernah tertulis olehku:
Bahwasanya tak seorang pun di antara kaum mereka yang mampu
menimbulkan dosa sekecil apa pun
Dan
hanya merekalah berhalaku
Yang
Maha Pemberi Segala Harapan
Dan:
Tiada suatu kuasa pun di dunia ini yang kuasa untuk melenyapkan
mereka sebagai saudara Tuhan yang abadi dalam setiap jiwa penyembahnya
Sesungguhnya mereka adalah kekal
Dan segala sesuatunya juga dibuat-Nya demikian
Sesungguhnya Tuhan menciptakan mereka Saudara Tuhan akan lebih baik
tanpa dosa-dosa
Namun, percayakah kalian bahwa segala sesuatunya adalah sempurna
Sesungguhnya pada Tuhan-mu-lah kesempurnaan yang sesungguhnya
Mereka tak pernah mati
Mereka tak pernah hilang
Dan tak pernah pergi
Sesungguhnya mereka akan abadi dalam hatiku
Dan masing-masing dari mereka adalah menjadi Malaikat Mautku sendiri
Sesungguhnya Malaikat Maut itu ditunggu datangnya olehku
Dan sesungguhnya tiada seorang pun dari kami yang mengetahui tujuan
sesungguhnya mereka diciptakan dan diturunkan di bumi-Nya
Bukankah mulia bila seandainya Tuhan-mu meletakkan-nya dalam
Firdaus-Nya yang abadi
Dan dijaga keindahan itu dari segala keburukan dan kerusakan
Sesungguhnya mereka akan berbuat kerusakan dan pertumpahan darah
Dan benar apa yang para Malaikat katakan pada Tuhan mereka ketika
mereka diturunkan
Sesungguhnya mereka akan menjadi lebih hina di hadapan sesamanya
Merekalah orang-orang yang seakan tak memiliki keburukan
Yang seakan tak berdosa
Hanya mereka-lah yang seakan tak pernah bersalah
Dan tak dapat disalahkan mengenai apa yang mereka perbuat
Sesungguhnya aku menginginkan mereka untuk membawa pada kebaikan
dari ketidakbaikan
Kehendak kamilah mereka menjadi Saudara Tuhan
Yang banyak dituliskan kebaikannya
Dan tiada sedikit pun keburukannya
Benar-benar kami adalah golongan yang tidak mendapat petunjuk
Dan tahukah kalian bahwa sesungguhnya para Malaikat dan Bidadari
yang kalian dirikan dan kalian sembah itu adalah baik bagi diri kalian dan
bukan bagi orang lain
Sesungguhnya Malaikat-malaikat dan Bidadari-bidadari-ku itu hanyalah
untukku
Dan Malaikat-malaikat dan Bidadari-bidadari–mu itu hanyalah untukmu
Apa pun yang hendak kalian sebutkan mengenai Malaikatku
Tidaklah bisa aku benarkan
Karena sesungguhnya segala sesuatunya mengenai mereka bagiku adalah
benar
Dan segala kesalahan sesungguhnya adalah dari diriku sendiri
Wahai sahabatku yang mendirikan berhala di tempat kamu berada
Pernahkah kamu menyadari mengenai keindahan apa saja yang Tuhan
berikan pada berhala-berhala-mu itu
Sehingga oleh karenanya kamu sekalian membaptis-nya sebagai Saudara
Tuhan
Yaitu mata yang tidak pernah padam cahaya-nya
Serta suara yang bernafiri ke dalam telinga
Juga nafas yang mengusir rasa dinginmu
Dan muka yang tidak kalian cari di tempat lain
Pernahkah kalian mencoba untuk menciptakan yang demikian itu
Ketahuilah
Sesungguhnya apa yang dikagumi itu adalah tuhan kita yang sebenarnya
Maka benar-benar Allah telah kita ingkari
Sesungguhnya kita penuh dosa
Sesungguhnya tak ada kuasamu sekalipun dalam mimpi dan angan-angan
kalian yang mampu menciptakan-nya
Melainkan kalian telah melihat-nya
Sesungguhnya segala keindahan itu hanya berasal dari Tuhan-mu
Dan akan kembali kepada-Nya
Sekali lagi
Lihatlah
Mata yang menyilaukan pandanganmu
Suara yang merobek jiwamu
Muka yang mengangkat rohmu
Akan diabadikan dalam diri masing-masing di antara kamu
Dan tidakkah kalian ketahui
Bahwasanya pandangan mata itulah yang paling berbahaya
Yaitu pandangan mata mereka para Malaikat dan Bidadari yang turun
atas Kekuasaan Tuhan-mu
Dan bagi siapa yang menatapnya
Niscaya maut seakan menghampirinya
Atau bila seandainya kalian bisa memiliki mereka
Sesungguhnya sebuah awal penderitaan berada di depan kalian
Dan akan terdengar suara dari pengikutku yang bertanya:
Ya, Tuhan-ku
Dapatkah kami terselamatkan dari dosa-dosa ini
Sesungguhnya kami telah menjatuhkan hukuman pada diri kami sendiri
Sungguh kami adalah orang-orang yang celaka
Kemudian mereka tidak pernah mendengar jawaban atas apa yang mereka
tanyakan itu
Bahkan bila kita melihat-nya terlalu jauh
Maka akan kalah Tuhan-mu
Akan terkalahkan segala sesuatu yang pernah kalian temui
Sesungguhnya Tuhan telah menciptakan dunia yang indah beserta para
Malaikat malaikat itu
Maka tidak akan banyak dari kita yang melepas penglihatannya dari
mereka
Dan benarlah segala apa yang telah ada dalam Kitab-mu
Sesungguhnya Tuhan-mu Maha Pemurah Lagi Penyayang
Segala puji bagi-Nya
Tuhan semesta alam
Dan sadarlah kalian hai sahabatku
Sesungguhnya kita diciptakan untuk mendampingi di antara mereka
Dan tak pernah sekalipun mereka terlupakan
Maka berikanlah segenap rahmat-Mu kepada mereka orang-orang yang
kami cintai itu
Sesungguhnya aku selalu dalam bermenung terhadap diri mereka, kedua
orang tua mereka, dan saudara mereka
Dan mereka semua selalu berada dalam sebuah do’a
Ya, Tuhan
Mungkinkah mereka Engkau tempatkan pada golongan orang-orang yang
terpuji
Dan ketahuilah
Hai, pengikutku
Sesungguhnya mereka letakkan dunia itu dalam genggaman tangan mereka
Di mana dunia itu sesungguhnya berada dalam hatiku
Lalu aku turuti seluruh perintah yang mereka utuskan padaku
Dan lihatlah ketika mereka berdiri di hadapan alam
Sungguh segala sesuatunya akan bersujud, bertasbih, dan mendo’a akan
keindahan-nya
Benar-benar Tuhan-mu itu adalah Maha Agung
Dan merekalah saudara-saudara tuhan yang akan diabadikan dalam
Firdaus-Nya
PENGAKUAN-PENGAKUAN
DOSA
Inilah hamba-hamba Tuhan yang selalu membasuh jasadnya dengan
dosa-dosa
Sungguh apa yang kamu dekati adalah makhluk yang mendurhakai Tuhan
sendiri
Yang mendurhakai kedua orang tuanya
Saudara-saudaranya
Sahabat-sahabatnya
Dan orang-orang yang dicintainya dan yang mulia
Pergilah, hai manusia-manusia yang masih beruntung
Sesungguhnya tak ada kebaikan sekecil apa pun yang bisa kau cari
dari orang-orang sepertiku
Tidakkah aku telah menyiarkan ajaran yang tak seharusnya kalian
pahami hingga kalian menjerumuskan diri kalian sendiri ke dalam api Jahanam
Lihatlah jauh ke dalam diriku
Niscaya akan kalian temui sebuah dosa yang terlalu besar
Yaitu dosa yang telah dilakukan oleh kaum nabimu terdahulu
Benar-benar aku dan mereka adalah kaum yang melampaui batas
Ketahuilah, hai pengikutku
Sesungguhnya Tuhan-mu telah menciptakan makhluk-makhluk yang selalu
mengingat diantara manusia
Yang tidak pernah durhaka kepada Tuhan-nya
Kecuali demi kesucian penglihatannya dari dosa-dosaku
Sesungguhnya Tuhan-mu tidak menyalahkan di antara mereka
Hai pengikutku
Tidakkah kalian takuti petaka yang Tuhan jatuhkan padaku itu juga
menimpa diri kalian
Yaitu seperti apa yang telah Tuhan-mu sampaikan:
“Dan Kami turunkan kepada
mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
berdosa itu.”[2]
Maka tak seorang pun di muka bumi ini yang Tuhan-mu ciptakan
Kecuali diantara mereka tidak menolongku
Dan sesungguhnya Tuhan telah berjanji sebelumnya dengan berkata:
“Apakah akan
Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun?
Mereka turun
kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,
mereka
menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang pendusta.
Dan
penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
Tidakkah
kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah,
dan
bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak
mengerjakan(nya)?,”[3]
Sungguh aku adalah hamba Tuhan-mu yang telah Dimurkai oleh-Nya
Dan hanya kembali kepada-Nya-lah kuasa dari pengampunan Yang Maha
Mulia
Ya Tuhan-ku
Sesungguhnya kami melakukan dosa-dosa itu karena kami cinta
Telah kami ketahui bahwasanya kami adalah orang-orang yang paling
hina
Dan tidak pula ada kebahagiaan dari-Mu
Sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Adil
Pahamkah kalian
Bahwa cinta dan rindu yang ada pada diriku itu diharamkan oleh Tuhan
dan dihinakan oleh manusia
Ketahuilah pengikutku
Sesungguhnya dosa-dosa itulah yang menjadikan mereka tak dapat
tersentuh olehku
Benar-benar tanganku ini adalah penuh dengan dosa
Dan tidak akan pernah mencintaiku siapa-siapa yang aku cintai
Atau bilamana aku meminta maaf kepada mereka yaitu segenggam pasir
yang permintaan maaf itu dari tiap-tiap butirnya
Maka belumlah itu tercukupi
Sungguh Tuhan telah berfirman:
“Kamu
memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah
sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali,
namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian
itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”[4]
Bila demikian, hai malaikat-malaikat-ku
Maka, ampunilah kesalahanku
Ya, saudara-saudara tuhanku
Jatuhkanlah sebuah aniaya oleh-mu kepadaku di dunia ini
karena telah kulakukan kesalahan
Sesungguhnya hukuman Tuhan kepadaku lebih daripada apa yang kalian
berikan
Sesungguhnya kalian termasuk golongan orang-orang yang aku izinkan
untuk mematikanku
Ketahuilah
Sesungguhnya Tuhan tidak memutuskan kelahiranku kecuali tanpa kebaikanku
Kemudian aku dihidupkan-Nya
Dan diberinya adzab yang pedih dari dosa-dosaku
Sesungguhnya aku adalah hamba yang memohonkan kebaikan dari
dosa-dosaku itu dari kalian
Hai pengikutku
Bila telah terjadi keburukan kepadaku
Maka tiada satu pun yang dapat dilenyapkan
Sesungguhnya pernah tertulis:
“Di situlah saya insyaf, bahwa hari yang telah lalu itu memang telah
lalu, hari yang dahulu memang telah pergi, mengulang jejak yang lama sudah
sukar, yang tinggal hanyalah peringatannya saja.”[5]
Hai pengikutku
Sesungguhnya Tuhan telah mendatangkan kepadaku hari pembalasan itu
tak hanya pada hari kiamat
Lihatlah
Bukankah Tuhan telah menurunkan pembalasannya kepadaku lebih dari
api jahanam
Sesungguhnya adzab-Nya di dunia lebih aku mohonkan ampun kepada-Nya
Kemudian, hai pengikutku
Tahukah kalian bentuk api neraka Tuhan itu
Neraka itu dibangun dengan tanah berupa timah mendidih
Di antara dinding tembaga yang panas membara
Dan ditutup dengan atap di antara belerang
Kemudian terbakarlah seluruh apa yang ada di dalamnya ketika
dinyalakan dengan kayu yang berasal dari manusia dan batu
Tuhan berfirman dalam kitab-Nya:
“Sesungguhnya
neraka itu melontarkan bunga api yang sebesar dan setinggi istana.
Seolah-olah
ia iringan unta yang kuning.”[6]
Sesungguhnya pernah tertulis dalam sebuah sabda panasnya api neraka
itu:
Sesungguhnya Jibril as datang kepada Rasulullah, lalu beliau bersabda:
“Wahai Jibril, sifatilah kepadaku tentang neraka!”
Jibril berkata:
“Bahwasanya Allah SWT telah menciptakan neraka, Allah juga telah
menyalakan api neraka tersebut selama seribu tahun sehingga neraka itu menjadi
hitam. Hitamnya neraka itu seperti malam yang gelap. Apinya yang menjilat-jilat
tak pernah padam, demikian pula bara apinya.”
Dan meriwayatkan Zaid bin Wahab:
“Ibnu Mas’ud Rasulullah pernah berkata:
‘Sesungguhnya apimu itu hanya satu bagian dari tujuh puluh bagian
api neraka. Jikalau api neraka itu tidak dimasukkan ke dalam lautan dua kali,
maka kamu tidak akan bisa mengambil kemanfaatan sedikit pun dari api dunia
ini.’”
Mujahid pun pernah berkata:
“Sesungguhnya api kamu ini, juga memohon perlindungan dari api
neraka Jahanam.”
Kemudian dalam suatu hadits:
Ketika Allah SWT mengutus Jibril as pergi ke tempat malaikat yang
menjaga neraka untuk mengambil api guna diberikan kepada Nabi adam as, sehingga
Nabi Adam bisa memasak makanan dengan menggunakan api tersebut.
Maka Malaikat Malik bertanya:
“Wahai Jibril, berapa yang kamu inginkan dari api ini?”
Jibril menjawab:
“Aku hanya menginginkan kira-kira sebesar kurma.”
Malaikat Malik lalu berkata:
“Wahai Jibril, jika aku memberimu api sebesar kurma, maka pasti akan
hancur tujuh langit dan bumi karena panasnya api tersebut.”
Kemudian Jibril berkata:
“(Kalau begitu), kira-kira sebesar biji kurma saja.”
Malaikat Malik berkata:
“Kalau aku memberimu menurut apa yang Kamu kehendaki, maka tidak
akan turun dari langit setetes air pun, juga tidak akan tumbuh dari dalam bumi
satu tumbuhan pun.”
Setelah itu, Jibril melapor kepada Allah:
“Wahai Tuhanku, berapakah yang harus aku ambil dari api neraka ini?”
Allah kemudian berfirman:
“Ambillah kira-kira sebesar semut kecil.”
Selanjutnya Jibril mengambil api neraka kira-kira sebesar semut
kecil, kemudian ia membenamkan api itu ke dalam sungai sebanyak tujuh puluh
kali. Lalu Jibril datang kepada Adam as dengan membawa api tersebut, dan
meletakkannya di atas gunung yang tinggi. Ternyata gunung itu menjadi hancur
karenanya. Selanjutnya Jibril mengembalikan api yang sebesar semut tadi ke
tempatnya, yaitu di neraka, di mana masih tersisa asap api tersebut pada
beberapa batu dan besi, sampai pada hari ini. Maka api yang ada sekarang ini
adalah berasal dari asap api neraka sebesar
semut tadi. Ambillah suatu pelajaran dari api ini, wahai orang-orang
yang beriman.
Kemudian Rasulullah saw bersabda ;
“Sesungguhnya api yang ada pada kalian hanyalah satu bagian dari
tujuh puluh bagian api Jahanam. (Padahal) api yang ada pada kalian ini telah
dimatikan tujuh puluh kali, kemudian dikeluarkan ke dunia.”
Dan berkata seorang sahabat:
“Jika salah seorang penduduk neraka dikeluarkan, lalu ia dilemparkan
ke tengah-tengah jilatan api, niscaya ia akan tidur di dalam api itu selama
tujuh puluh tahun dengan tidak membalikkan badan sedikit pun, dikarenakan
sempurnanya ia istirahat di dalam api itu.”
Hai pengikutku
Temuilah neraka itu dalam jamuan Tuhan yang mengerikan
Yaitu jamuan-jamuan yang tak pernah kamu lihat sebelumnya
Carilah
Niscaya akan kau dapati gambarannya:
Yaitu hidangan yang berupa makanan dan minuman yang telah
digambarkan oleh Tuhan-mu:
“…
Sesungguhnya kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka.
Itulah minuman yang paling
buruk dan
tempat istirahat yang paling jelek.”[7]
Dan:
“Maka kamu
minum seperti unta yang sangat haus minum.”[8]
Dan:
“maka dia
mendapat hidangan air yang mendidih,
dan dibakar di dalam nereka.”[9]
Telah ada satu riwayat dari Ubay bin Ka’ab, Nabi saw pernah bersabda:
“Pada hari kiamat didatangkanlah orang yang minum khamer dengan
sebuah kendi tergantung di lehernya, sedangkan tambur berada di kedua telapak
tangannya, sampai ia dishalib di atas kayu neraka. Lalu ada seruan: ‘Ini adalah
Fulan bin Fulan dari tempat sana…’ Kemudian keluarlah bau khamer dari mulutnya
yang bisa membuat sakit orang yang berdiri (di makhsyar) sehingga mereka
meminta pertolongan kepada Allah, akibat dari bau busuk (mulut) orang yang
meminum khamer. Kemudian tempat kembali mereka adalah ke neraka. Ketika mereka
jatuh ke neraka, mereka menjerit-jerit selama seribu tahun: ‘Aduh…aku
kehausan.’ Selanjutnya mereka memanggil-manggil Malaikat Malik. Panggilan
mereka ini tidak memperoleh jawaban (dari Malaikat Malik) kira-kira selama
delapan puluh tahun. Bau keringat mereka sangat anyir menyengat hidung
orang-orang yang ada di sekelilingnya. Karenanya mereka senantiasa memanggil-
manggil: ‘Wahai Tuhan kami, hilangkanlah keringat kami ini.’
Keringat mereka tetap tidak dihilangkan, kemudian mereka digiring ke neraka, sehingga
mereka dikembalikan lagi dalam (bentuk) makhluk yang baru, atau dikembalikan
lagi ke neraka dengan dibelenggu tangannya, diseret ke neraka dengan diikat
rantai pada wajahnya. Ketika mereka meminta air, maka dituangkanlah air panas
pada mulut mereka. Sewaktu mereka meminum air tersebut, maka usus
mereka rontok terpotong-potong. Kemudian mereka meminta pertolongan
dengan makanan, lalu didatangkanlah makanan zakum. Pada saat makanan itu
datang, mereka langsung menyantapnya sehingga mendidihlah seluruh isi perut dan
otak mereka.
Selanjutnya keluarlah dari mulut mereka api yang menjilat-jilat,
sehingga usus besar mereka menjuntai ke atas telapak kaki. Kemudian
masing-masing dari mereka dimasukkan dalam peti yang terbuat dari bara api
selama seribu tahun, sedangkan tempat masuknya itu sangat sempit. Setelah
melewati masa seribu tahun lalu mereka dikeluarkan dari peti tersebut serta
dibelenggu dengan api. Kemudian mereka menjerit-jerit selama seribu bulan:
‘Aduh…aku amat kehausan…’ Meskipun mereka menjerit-jerit demikian mereka tetap
tidak dikasihani. Di tempat itu juga terdapat ular dan kalajengking yang
besarnya menyamai unta, yang menggigit-gigit kedua telapak kakinya, sementara
ia tidak bisa menyerang ular-ular tersebut. Di atas kepala ahli neraka ini diletakkan
topi yang terbuat dari api. Pada setiap sendi-sendinya terdapat besi, di
lehernya terdapat rantai dengan tangan terbelenggu.”
Dan Tuhan berfirman:
“maka dia
mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam neraka.”
Dan Rasulullah saw bersabda:
“Ahli neraka yang paling miskin adalah mereka mengenakan pakaian
dari tembaga (yang panas), ketika pakaian itu diletakkan di badan, kulitnya
langsung mengelupas. Orang-orang yang celaka itu tetap di dalam neraka, mereka
buta tidak bisa melihat, mereka bisu tidak bisa
berbicara, mereka tuli tidak bisa mendengar. Setiap orang yang lapar
(pasti) menginginkan makanan, kecuali ahli neraka. Setiap mayit itu
menginginkan hidup (kembali), kecuali mereka. Sesungguhnya ahli neraka itu
mengharap kematian (tetapi mereka tidak bisa mati).”
Hai pengikutku
Yakinkah kalian bila sesungguhnya pernah tertulis:
“Bila di dunia ini ada manusia yang menyaksikan pedihnya siksaan
neraka, niscaya ia akan mati seketika karena terkejut melihat begitu hebatnya
siksaan tersebut.”[10]
Kemudian tahukah kalian cerita mengenai tumbuhan zaqqum
Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya pohon zaqqum
itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang
mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang amat panas.”[11]
Rasulullah
saw bersabda:
“Ahli neraka yang paling miskin adalah mereka yang memanggil-manggil
malaikat selama tujuh puluh ribu tahun,
tetapi mereka tidak memperoleh jawaban sedikit pun. Lalu mereka
melapor kepada Allah: ‘Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Malaikat Malik tidak mau
menjawaban panggilan kami.’ Kemudian Allah SWT berfirman: ‘Wahai Malik,
jawablah ahli neraka ini.’ Selanjutnya Malaikat Malik berkata: ‘Apa yang kamu
katakana, hai orang yang mendapat murka Allah, hai ahli neraka?’ Mereka lalu
berkata: ‘Kami semua meminta minum air, yang dengannya kami akan
merasa
senang. Sebab api neraka ini telah memakan daging dan tulang-tulang
kami. Ia juga telah mengelupaskan kulit kami,
memotong-motong tulang kami dan merobek-robek hati kami.’ Kemudian
malaikat memberi mereka minuman dari air yang mendidih. Ketika
mereka menerima air tersebut dengan tangannya, maka jari-jarinya langsung
rontok. Pada saat air itu hendak diminum, ketika telah dekat dengan wajahnya,
maka mata beserta pipinya langsung meleleh. Tatkala air masuk di perut, maka
terpotong-potonglah seluruh usus dan hatinya.”
Lalu tahukah kalian rupa mayang tumbuhan zaqqum itu?
Tertulis dalam Kalam Tuhan-mu:
“Sesungguhnya
dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala,
mayangnya
seperti kepala setan.”[12]
Pernah tertulis dalam sebuah kitab:
Rasulullah saw bersabda:
“Ahli neraka yang paling miskin ialah mereka yang ketika meminta
pertolongan dengan makanan, lalu didatangkan kepada
mereka makanan (dari) pohon Zaqqum. Ketika sudah datang makanan
tersebut, mereka langsung memakannya sehingga mendidihlah seluruh isi perut,
otak, dan gigi geraham mereka. Kemudian keluarlah dari mulut mereka api yang
menjilat-jilat serta (kulit) jasad mereka rontok di antara telapak kakinya.”
Sesungguhnya Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya
Kami menjadikan pohon Zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zhalim.”[13]
Tertulis dalam sebuah kitab:
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya seringan-ringan siksaan ahli neraka, adalah seseorang
yang diberi dua sandal dari api sehingga otaknya mendidih akibat panasnya kedua
sandal tersebut sebagaimana mendidihnya air di dalam belanga sampai tetangganya
bisa mendengarkan mendidihnya otak itu, sedang gigi geraham dan bibirnya
menjadi bara. Nyalanya api itu sampai keluar dari dalam perutnya, juga dari
kedua telapak kakinya. Dia beranggapan bahwa dirinya termasuk penduduk neraka
yang paling pedih siksaannya, padahal ia termasuk penduduk neraka yang paling
ringan siksaannya.”
TEMPAT-TEMPAT BERSUJUD
Telah datang kepada kita utusan yang membawa peringatan
Sesungguhnya telah Ia serukan firman Tuhan kepada kita:
“Dan apakah mereka tidak
memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang baik?
Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan
kebanyakan mereka tidak beriman.
Dan
sesungguhnya Tuhan-mu benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang.”[14]
Tidakkah kalian lihat
Bahwasanya banyak di antara Saudara Tuhan itu Tuhan memberikan
tempat yang indah lagi damai
Maka akan aku ziarahi di antara mereka pada senja hari dan petang
hari
Dan ada pula ketika malam hari dan siang hari
Maka dengarkanlah sesuatu yang sepi di sana
Yaitu hilangnya suara manusia
Serta kekuasaan Tuhan-mu yang menurunkan matahari di sebelah barat
dan menariknya kembali di sebelah timur
Dan sunyi orang-orang yang memanggil-manggil nama Tuhan-nya
Yang membuat hati yang mendengarnya menjadi ketakutan
Sesungguhnya akan dirindukan apa-apa yang kalian temui itu
Yaitu kaki langit terbakar atau ufuk yang membara
Renungkanlah, hai pengikutku
Matahari yang selalu menepati janjinya
Bulan tak berdosa
Dan bintang yang menempatkan malam
Sesungguhnya di antara mereka adalah bertasbih untuk mereka Saudara
Tuhan kepada Tuhan-mu
Kami datangi tempat itu dengan tujuan yang satu dan sama
Yaitu:
Yang kami sendiri tidak mengetahuinya
Dan orang-orang itu menanyakannya
Dan tak pernah mendengar jawabannya
Karena sesungguhnya kami sendiri tak melihat apa yang kami cari
Sesungguhnya apa yang kami cari itu tidak kami ketahui
Ya, Tuhan kami
Sekali lagi
Segala puji bagi Allah yang menciptakan segala keseimbangan di dunia
ini
Yang menciptakan matahari yang terbit dari timur dan terbenam di
barat
Yang menjadikan bulan dapat bersinar terang di malam hari
Dan langit biru yang ditabur bintang- bintang yang tak terhitung
banyaknya
Dan tidaklah seorang manusia pun yang dapat mengingkarinya.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas apa yang terjadi
Sesungguhnya ia menciptakan segala sesuatunya agar kamu bertaqwa
Dan untuk orang-orang yang tidak memiliki hati
Atau jika diberi hilang sebagian dari hati itu
Yaitu mereka orang-orang yang sudah merasakan adzab Tuhan-nya
Dan tiada yang menjamin kebahagiaan baginya
Sesungguhnya tiada suatu kebahagian pun yang bisa mereka dapat dari
cinta
Maka diciptakan-Nya alam yang kemudian menemani mereka
Agar mereka tak berada dalam kesepian
Kemudian akan selalu disapa olehnya pemberian Tuhan itu
Sekali lagi
Lihatlah tempat-tempat mereka diletakkan
Maka Tuhan menyertainya dengan tanah yang indah ketika petang dan
senja hari
Sesungguhnya tempat-tempat itu akan mengingatkanmu pada Tuhan-mu
Dan kepada Saudara Tuhan
Sesungguhnya kami akan mendatangi langit-langit yang merah di timur
dan barat
Maka akan dilihat olehku tempat-tempat itu pagi dan petang atau
siang dan malam
Sesungguhnya akan berbeda wajah dari masing-masing keindahannya
Sesungguhnya apa yang mereka sembahi itu adalah yang menciptakan dan
yang diciptakan-Nya
Benar-benar Tuhan menciptakan itu semua agar meringankan penderitaan
kami
Dan agar kami mengingat mereka
Namun, apakah mereka, saudara-saudara tuhan , melihat apa-apa yang
terjadi pada pagi dan sore itu
Sesungguhnya kami tidak diciptakan kecuali hanya untuk mencintai
Dan tidak lebih bagi kami untuk mendatangi tempat-tempat itu selain
mencari apa-apa yang belum kami pahami
Segala puji bagi Allah
Tuhan semesta alam
ORANG YANG MENGHAKIMI
Aku yang mencari di mana kebenaran dapat kudapatkan
Apakah di jalan yang dibagi, tapi diluruskan dan diturunkan kemudian
dinaikkan kembali
Atau di awal yang dinaikkan saja dan diberhentikan di hadapan
matahari yang menghindari layang-layang
Atau bahkan di tanah hijau yang luasnya dinaikkan pada ujungnya
Tempat di mana tuhan-tuhanku itu tidur
Tempat semua udara yang meleburkan firmanTuhan dan panggilan-Nya
Tempat yang membuatku kembali terbangun dari alam yang telah
diharamkan terdahulu ke tempat pengakuan dosa yang tidak akan lama
Tempat yang mengajakkau merenungi kehadiranku di alam ini
Di alam yang mempertemukanku kepada tuhan-tuhanku
Yang membawakan terlalu banyak aniaya kepadaku
Kemudian kata mereka:
“Sungguh kalian termasuk orang-orang yang dzalim yang tiada diberi
rahmat sehingga dengannya kalian pantas meninggikan kami
Sesungguhnya kalian termasuk orang-orang yang dihinakan dan menganiaya
diri sendiri”
Bukankah mereka tiada dalam kemurkaan sebelum mereka mengetahui
tentang diriku
Maka tibalah hari di mana apa-apa yang seharusnya diketahui itu
telah diketahui oleh mereka
Kemudian mereka menjadi satu di antara
angan-angan
Lalu mereka memalingkan pandangannya
Dan aku sekali-kali tidak menginginkannya
Mereka yang ada bukanlah mereka yang aku ketahui
Mereka telah dimatikan
Dan hidupku mengikuti apa yang dibawanya ke pusara yang abadi
Maka dikumpulkan segala pengharapanku, jatuhnya mimpi-mimpiku,
khayalku, dan semua anganku
Mereka yang ada merupakan jasad hidup tanpa sumber kehidupan
Di mana bila dipandang paling baik hanya sebagai sahabat saja
Yang dahulunya telah ditinggikan
Kemudian menjadikan di antara kami musuh-musuh
Aku kembali pada apa yang aku lakukan di senja dan petang hari
Di mana dalam berjalan dan berhentinya, aku bertanya dan mencari
jawabannya
Kemudian aku menemukannya
Yaitu karena aku bukan bagian dari mereka
Bukan yang bisa disamakan bersama mereka
Dengan kelemahan yang ada padaku
Dan dengan segala kepapaanku
Kemudian dari mereka ada yang membunuhku dari depan
Atau mencuri-curi di depanku
Dan bila mereka ingin aku dalam sesuatu yang mereka kehendaki
Sesungguhnya itu adalah paling mudah bila dengan keindahan mereka
Keindahan itulah yang mampu mengembalikanku
Namun, mereka tiada sekali-kali menghendakinya dariku
Mereka membebaskan dariku kematian dan menggantinya dengan cinta
yang telah diharamkan pada kaum yang sebelumnya
Kemudian ditanyakan kepada mereka:
“Mengapa dari kalian tidak melepaskan aku dari kehidupan kemudian
memberiku kematian
Sekali-kali Tuhan tidak menurunkan kalian kecuali dengan aniayaku”
Kemudian dijawab oleh mereka:
“Sekali-kali kami telah diharamkan untuk menghargaimu
Diharamkan memberikan atau membalas apa yang telah engkau rasakan
atau berikan kepada kami
Sesungguhnya yang kami kehendaki adalah abadimu
Bersama derita dan aniayamu
Di mana saja keberadaanmu
Sesungguhnya kami hanya menuruti dan menjalankan apa yang diturunkan-Nya
Dan kami lakukan perintah-Nya
Dan bila kau mau mengetahuinya
Sesungguhnya cintamu itulah yang menjadikan kami menganiaya dirimu
KETIKA IZRAIL MENYAPA
Sesungguhnya apakah kematian itu sebenarnya
Yaitu ketika jasadmu sudah didiamkan dalam pusaramu
Disendirikan dalam tanah
Setelah sebelumnya Izrail menyapa memanggil rohmu meninggalkan nafasmu
Yang tidak membawa sesuatu apa pun kecuali apa-apa yang engkau
perbuat sebelumnya
Apakah pertanggungjawaban terhadap itu semua
Apakah pertemuan dengan Tuhan
Apakah pertemuan dengan Saudara-saudara tuhan
Ataukah hanya hijrah pada Syurga atau Neraka
Sekedar itukah maksud kematian yang dalam perjalanannya maha aniaya
itu
Siapakah yang harus dicari saat kematian menjemput sekedar bertanya
apa yang telah terjadi
Apa yang sebelumnya dialami oleh pemilik kematian itu
Bagiku
Orang-orang yang bercinta
Mereka
Saudara-saudara tuhan
Yang patut ditanya tentang kematianku
Mereka yang menyertaiku sebelum kuikuti ajakan Izrail
Mereka yang kulihat sebelum kulihat yang lain
Merka-mereka pula yang selama hidupnya menghantuiku
Maka bila aku telah mati, aku akan mengikuti tiap-tiap mereka di
tempat beradanya seperti mereka terdahulu mengikutiku saat hidup
Apakah akan dituntut olehku
Dan apakah akan diminta olehku hidupku kembali
Sesungguhnya terlalu mudah bila mereka menghendaki matiku
Saudara-saudara tuhan itu, sekali-kali mereka memiliki ajalku pula
Namun, Tuhan-mu lebih mengetahui segalanya
Maka matilah mereka bila telah dikehendaki-Nya sebelum dirimu
Dan kita berada dalam kesulitan yang besar
Percayakah kamu, bahwa sesungguhnya Tuhan-Mu itu tidak akan mengingkari
janji-Nya
Yaitu, bahwasanya Dia tidak akan menguji kita sehingga kita tiada
mungkin mampu menghadapinya
Dan bila suatu saat Dia mengembalikan mereka para malaikat dunia
pada sisi-Nya, sehingga sebab karena itu aku mati, sungguh Dia telah mengingkari
janji-janjinya
Dan mendzalimi ajarannya sendiri
Dan sesungguhnya Dia buta, Dia bisu, dan Dia tuli
Dan sebenar-benarnya keputusanlah yang berada dalam kekuasaan-Nya
Namun, sesungguhnya tiada yang mustahil bagi Tuhan-mu
Wahai kalian
Jika suatu saat bertemu denganmu pertanyaan dari seseorang yang
mengalami hal serupa, yaitu:
“Terpikirkah cara dalam benakmu suatu haru mengenai ajal dari
Tuhan-mu yang sudah dipastikan datangnya kepada tiap-tiap manusia dan tak
terkecuali saudara-saudara tuhan itu?”
Dan Tuhan-mulah yang memegang segala ajal manusia itu
Dan kami menjawabnya:
“Itulah ketentuan Allah yang pasti datangnya kepada setiap insan di
dunia ini
Begitu pun mereka Malaikat-malaikatku
Maka akan kulepaskan mereka dengan hati yang terlalu berat
Namun begitu juga, suatu hari nanti akan terlupakan segalanya itu
Dan tergantikan Malaikat-malaikatku
Maka aku ikhlaskan mereka dan mendo’akannya
Namun demikian, tiada kalian diperbolehkan berputusasa
Janganlah kalian terlalu cepat mengatakan perasaan yang demikian
halnya adalah cinta sejati
Karena Malaikat dan Bidadari itu nantinya dapat juga tergantikan
Maka hilanglah perasaan itu
Begitu pun seperti yang terjadi di petang dan senja hari
Berubahlah wajah purnama yang kalian puja keindahannya
Berbeda bunyi suara hembusan angin sorenya”
WISE
Romantika Wise
Demi orang-orang yang menjalankan kakinya menuju panggilan Tuhan-nya
Demi yang telah dibangunkan binatang-binatang
Demi udara yang memberimu kebaikan di waktunya sendiri-sendiri
Sungguh bukankah pada hari akhir mereka akan menjawab apa yang
ditanyakan
Dan sekali-sekali tiada jawaban yang terdengar kecuali apa yang
mereka ketahui
Namun, mengapa di antaranya tiada takut menyakiti yang lain
Sesungguhnya penyesalan itu adalah sekejam-kejamnya ponis bagi umat
manusia
Bagi Yahwe dan bagi Wise
Tetapi apa yang diperbuat Yahwe itu sebenarnya adalah cinta yang
hanya dipertalikan rasa iba terhadap cela yang takut diterima oleh Wise
Dan tidaklah ia kembali setelah meninggalkan Wise
Pernah Moderato berkata di suatu malam:
“Jika suatu saat cintaku itu masih diuji, dan kiranya oleh hal itu
aku putuskan cinta
Maka akan kusambung lagi cintaku
Dan yang demikian adalah cinta pada hakekat yang sebenarnya”
Pernah tertulis dalam surat Wise kepadaku bahwa setelah cintanya itu
tak berlanjut lagi, ia jadikan Yahwe sebagai seorang sahabat
Dan keputusan itu tak dapat disalahkan
Sungguh
Dalam bercinta di mana kita harus memutuskan dan menjawab orang yang
kita cintai adalah simalakama
Sesungguhnya Yahwe telah digolongkan ke dalam orang-orang yang
mengkhianati cinta
Moderato dan aku mengatakan bahwa cinta Yahwe itu sekali-kali tiada
pernah keberadaannya
Sebab itulah Wise jatuh dalam jurang kesedihannya
Maka salahlah orang-orang yang terlalu menilainya buruk
Sesungguhnya ia benar-benar berada dalam keadaan yang teraniaya
Tidakkah kalian renungkan
Lihatlah dan dengarkan
Bahwa Moderato adalah insan yang berpegang teguh pada cinta
Dan cinta itulah yang sejati
Renungkanlah mengenai apa-apa hal yang dijalani Wise
Niscaya akan kalian temukan hikmah terbesar dari suatu tragedy cinta
yang sejati
Yaitu antara Wise kepada Yahwe
Dan Wise-lah pemilik hati yang besar dan teguh pendiriannya
Disaksikannya oleh seluruh alam ini
Bahwa hatiku dan hati Wise telah dipertalikan persahabatan abadi
Yang tak seorang pun dapat merusaknya
Dan jika kalian lihat diriku mengejek dan menjelek-jelekkan dirinya
Maka sesungguhnya itu tiada mengandung kebenaran
Itu hanyalah caraku untuk lebih banyak tahu tentang dirinya
Sesungguhnya aku benar-benar menghargainya
Keluarga Wise
Malaikat telah diturunkan-Nya
Sambutlah kebesaran Tuhan-mu dalam naungan rahmat dan kasih sayang
yang murni
Lihatlah mereka yang membawa guci emas suci dari Firdaus yang mulia
itu penuh berisi dengan cahaya cinta Allah
Sayap dibentangkan penuh rahmat dan kasih sayang
Bayinya tertawa penuh ceria dan bahagia
Molek dan merona di dalam suatu pelukan seorang ibu yang penuh kasih
Bukankah sesungguhnya malaikat diantara mereka selalu terjaga dan
tak pernah lelap
Sayapnya tak lelah membentang penuh rahmat
Ya, Tuhan kami
Cintailah ia seperti Engkau mencintai kekasih-Mu
Lindungilah mereka dalam jubah Agung-Mu yang Mahamulia itu
Berikan mereka rasa untuk saling mencintai dan menyayangi di bumi-Mu
yang penuh berkah ini
Dan lingkaran cinta turun mengikat keluarga itu dengan penuh
kedamaian
Dalam kasih yang abadi
MALAIKAT TAK BERSAYAP
Segala puji bagi Allah yang tiada sesuatu pun yang patut disamakan
dengan-Nya
Dia-lah Yang Maha Tinggi
Tiada yang patut dicintai selain daripada-Nya
Tapi mengapa kita mengingkari-Nya
Sesungguhnya barang siapa yang menyekutukan-Nya adalah musyrik dan
dalam kesesatan yang nyata
Mereka mendirikan berhala-berhala untuk mereka setiakan
Mereka turuti perkataannya
Mereka berikan semua kebaikan yang mereka miliki
Dan apakah mereka mendapatkan manfa’at dari berhala-berhala itu
Sungguh tiada suatu faedah pun yang berarti bagi mereka dari apa
yang mereka lakukan
Dikatakan pada suatu malam oleh para sahabatnya bahwa dia telah
menyekutukan Tuhan-nya demi memperoleh jiwa pemberani
Dan dimintanya aku oleh mereka untuk merahasiakannya
Sesungguhnya aku pun berjanji
Kemudian aku memberinya rasa kasihan dan melanggar janjiku kepada
kedua sahabatnya
Benar-benar dia adalah malaikat yang tak bersayap
SYURGAKU, NERAKAKU, BUMIKU
Salam tangan yang tengadah demi Keagungan Tuhan
Saksikanlah bahwa Dia telah turun ke bumiku yang indah
Kasih-Nya turun kepada setiap manusia di sana dan menyapa hembusan
angin-angin yang telah mati
Pandanglah ombak yang membenturkan tubuhnya itu
Bukankah mereka menyanyi untuk kita
Janganlah kalian dibutakan oleh ceria, sehingga kalian tak merasakan
turunnya rahmat dan kasih Tuhan
Bukankah sebagian di antara kalian telah memandangnya bahkan
menyentuh keindahannya
Sesungguhnya kalian telah melewati suatu Kebesaran Tuhan yang tak
tertandingi wujudnya
Hiruplah udara yang penuh dengan cinta darinya selagi kau bersamanya
Maka pada akhirnya ia akan membawamu ke dalam jurang kesesatan
Ingatlah bahwa malaikat yang telah turun itu akan menjadi berhala-berhala
yang kalian puja melebihi Tuhan kalian sendiri
Bukankah Tuhan-mu adalah yang menciptakan segalanya dari mereka
Maka kembalilah pada kebenaran
Karena sesungguhnya Malaikat-malaikat itu akan dimusnahkan
sebagaimana kalian semua
Dan bumimu akan dihadiri oleh kasih yang baru darinya
Lalu apakah di antara kalian akan ada yang benar-benar mengakui
bahwa Malaikat yang diturunkan-Nya itu sesungguhnya adalah makhluk yang pernah
melakukan dosa
Ia juga punya hati yang tidak seperti yang dimiliki oleh Malaikat
yang sesungguhnya yang seperti yang kalian kira
Maka sadarlah kalian dari segala pengaruh dunia ini
Sesungguhnya kalian telah terjatuh ke dalam jurang yang tiada
batasnya
JUSUPKA DAGHASTANI
MALAIKAT DENGAN HATI SUCI
Inilah hari yang dinanti-nanti
Suatu kelahiran Saudara Tuhan di bumi Allah pada sisi yang sudah
tentu dikaruniai penuh berkah dan rahmat
Dan di waktu yang juga semestinya matahari bersinar cerah atau bulan
perawan yang mempesona
Lalu diturunkan-Nya para Malaikat untuk melindungi segala apa yang
dimilikinya
Diperindahnya muka manusia itu dan disertainya dengan aura keagungan
yang begitu kuat sebagaimana telah Dia firmankan dalam suatu Kitab yang dijaga
kemurniannya
Sesungguhnya Dia telah berfirman:
“Dia
menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu
dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali(mu).”[15]
Dan bersaksi:
“sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”[16]
Maka dibuktikanlah oleh-Nya pada hari yang terbaik tersebut melalui
salah seorang Saudara Tuhan yang memang begitu indah
Sesungguhnya Tuhan telah menyertainya dengan hati yang suci lagi
mulia
Dan pada dirinya-lah tanda-tanda Kekuasaan Allah
BULAN YANG BERSINAR TERANG
Demi nama cinta yang suci milik makhluk yang dimuliakan oleh
Tuhan-nya
Wahai kalian sekalian pengikutku
Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta[17]
melalui air matamu yang bening
Demi menghilangkan rindumu yang sudah tak tertanggung itu
Duduklah
Dan resapilah makna hadirmu dalam dunia ini
Biarkanlah bambu itu bernyanyi dan berikrar
Menyaksikan sebuah kesedihan hati kalian
Renungilah hembusan angin yang menerpa wajah kalian di tiap-tiap
malam yang diterangi cahaya bulan
Dan bukankah gemericik air yang mengalir di setiap sungai itu
menyentuh ke dalam hatimu
Maka katakanlah olehmu wahai sekalian hamba Allah yang selalu bertasbih
kepada Saudara-saudara Tuhan di bumi ini, bahwasanya malam ini adalah milik
kita
Bukankah kalian akan selalu merindukan bulan yang jauh di atas sana
Karena ia adalah guru dari segala kesulitan yang kalian hadapi
Maka sapalah ia di tiap-tiap malam yang mempunyai langit terang oleh
cahayanya
Sesungguhnya ia adalah teman dalam kesendirianmu
PENYEMBAHAN
Kebesaran bagimu setiap makhluk yang membuka penglihatannya di senja
hari
Yang membuka matanya demi melihat cinta-Nya yang akan dijadikannya penyembuh
dari penderitaan
Maka dapatlah dilihat oleh mereka cahaya matahari yang memberikan
kehidupan terbesar bagimu
Yang mencukupkan segala kebutuhanmu
Sesungguhnya segala puji bagi-Nya yang telah menjadikan dunia ini
begitu sempurna dengan keseimbangannya masing-masing
Dan sebaik-baiknya hamba itu adalah ia yang berwajah indah
Namun, keindahan itu tidak membuatnya lupa akan kepada yang
menciptakannya
Yang tidak menggunakan keindahan dirinya untuk berbuat dosa dan
menjelekkan orang lain yang mencintainya
Bukankah sudah seharusnyalah mereka itu ikut bersujud kepada
Tuhan-mu
Beserta dirimu menyembah hanya kepada Allah dan tidak pada sesuatu
apa pun yang lainnya
Dan bukan kalian menjadi penyembahnya dan ia menjadi berhalanya
Karena sesungguhnya kalian akan menyembahnya melebihi menyembah
Tuhan-mu sendiri
Benar-benar kalian berada dalam kesesatan yang nyata
Sesungguhnya Tuhan-mu murka atas apa yang kalian lakukan itu
Bukankah Dia menciptakan mereka itu dengan tidak ada perbedaannya
dengan kalian
Sesungguhnya kalian telah mengagumi mereka dengan berlebih-lebihan
Dan Tuhan membenci yang berlebih-lebihan
Wahai kaumku
Bersujudlah hanya kepada Allah
Karena hanya Dia-lah satu-satunya Dzat yang memberimu kehidupan
Yang mengalirkan darahmu
Yang membuat jantungmu bergetar
Dan semua itu bergerak dengan tiada henti-hentinya
Dia yang tidak mengubah kedudukannya pada apa yang membuatnya celaka
Dan janganlah kau mengikuti kesesatan yang datangnya dari diriku ini
Sesungguhnya aku banyak mengingat mereka
Namun, sedikit mengingat Allah
Aku banyak menyebut nama mereka
Namun, sedikit menyebut nama Allah
Aku banyak mematuhi perintah mereka
Namun, sedikit mematuhi perintah Allah
Aku banyak meninggalkan apa yang dilarang mereka
Namun, sedikit meninggalkan apa yang dilarang Allah
Dan aku banyak bersujud kepada mereka
Namun, sedikit bersujud kepada Allah
IPPOLITOVICH KOMAROVICH
MALAIKAT TAK BERSAYAP
Demi matahari yang bersinar terang dan kepakan sayap burung yang
berdzikir kepada-Nya
Rahmat Allah begitu terasa hangatnya turun ke bumi ini
Kalian akan melihat seorang ibu yang telah melahirkan bayinya itu
dalam hari yang kedua puluh di bulan kesebelas
Bahagialah anak ketiga itu dalam dunia baru yang akan dilaluinya
Bayi itu diselimuti oleh sayap-sayap malaikat yang berwarna putih
terang bagaikan matahari
Dan diberi banyak cinta dan kasih dunia yang tak terhingga
Karena ia adalah manusia yang disertai oleh gambaran-gambaran Tuhan
yang tak tertandingi
Bukankah ia seharusnya juga memiliki sayap pelindung yang cukup
kokoh agar terjaga dari segala kerusakan
Dan bukankah semestinya ia disertai dengan hati yang suci agar dapat
mencintai orang yang mencintainya
Sesungguhnya apa yang Tuhan karuniakan kepadanya itu akan
menjerumuskannya
Namun, apakah Tuhan memberinya perlindungan agar dia terselamatkan
dari kesesatan
Atau Tuhan akan memberi hikmah lain
Bukankah keindahannya dapat dibinasakan oleh Tuhan dengan cara yang
tidak diinginkan
Dan bertaubat adalah lebih baik baginya
Dan barang siapa yang berhasil mendapatkan dirinya,
sebaik-baiknya-ah ia menjaganya
Menunjukkan jalan kebenaran kepadanya
Dan membimbingnya kepada keselamatan
Bukakan penglihatannya, agar dilihatnya kebenaran
Bisikkan telinganya, agar didengarnya suara yang menyanyikan firman
Tuhan
Dan tuntunlah dia menuju Firdaus
Hanya kalianlah yang mampu mengembalikan hatinya agar menjadi suci
Agar ia tak lagi terjerumus dalam dunia yang gelap gulita
Peganglah tangannya
Ajak dia untuk belajar mengenal Tuhan kita yang selalu melihatnya
Yaitu Allah Yang Esa
Yang telah menciptakan baginya Bidadari-bidadari yang begitu rindu
akan dirinya, tapi selalu ia rendahkan
Seandainya ia mencintai apa-apa yang mencintainya, maka sesungguhnya
ia benar-benar malaikat
Dan tak hanya di bumi ini ia akan dirindukan
Namun, Bidadari Syurga pun merindukannya
Yaitu makhluk Tuhan-mu yang begitu indah dan cantik
Yang masih terlihat cahaya kulitnya yang tertutupi oleh tujuh lapis
kain
Dan akan hilang keseimbangan jiwa makhluk yang melihatnya
CATATAN MASA LALU
Cinta
Cinta itu diturunkan kepada mereka yang memiliki suatu keistimewaan
tersendiri
Yaitu manusia yang dilahirkan dengan disertai suatu keindahan yang
tidak dapat disamakan antara yang satu dengan yang lainnya
Dan mereka disertai dengan hati yang mulia dan bersih atau rupa yang
indah dan menarik atau sikap yang mulia dan banyak disenangi atau kecerdasan
yang tinggi dan berguna atau harta dan kekayaan yang melimpah dan banyak
Dan apakah kalian melihat salah satunya itu ada pada diriku ini
Maka tiadalah Tuhan berkehendak menyertai kelahiranku dengan cinta
Bukankah setiap sesuatu yang aku cintai itu akan membenciku
Lalu mengapa kalian masih membuatku lebih tersiksa lagi
Kasihanilah aku yang menderita ini
Apakah kalian tak dapat merasakan apa yang aku rasakan
Lalu apakah orang yang membenciku itu akan mencintaiku suatu hari
nanti
Apakah mereka mau menerimaku yang hadir tanpa keistimewaan dan
kebaikan ini
Apakah suatu hari nanti aku akan bertemu dengan mereka yang
mengasihaniku ini
Namun, lihatlah
Ternyata panantian itu tak pernah berakhir
Ternyata kehidupanku tak pernah berubah
Ternyata cinta tak pernah kudapatkan
Masihkah aku harus tetap menanti sedang ajal masih terasa begitu
jauh kelihatannya
Dan hari esok yang semakin tak menentu nampak begitu panjang
Aku
Setiap saat harus selalu merasa bersalah
Menyesali hari yang telah aku lalui dengan penderitaan
Dan beruntungkah aku hidup di dunia ini
Dapatkah hari yang telah lalu itu aku perbaiki dan menjadikannya
hari yang membahagiakan dan penuh dengan
cinta
Pernah tertulis:
“Di situlah saya insyaf,
bahwa hari yang telah lalu itu memang telah lalu, hari yang dahulu memang telah
pergi, mengulang jejak yang lama sudah sukar, yang tinggal hanyalah
peringatannya saja.”[18]
Hari-hari yang telah lalu itu hanya dapat dikenang tanpa ada yang kuasa
merubahnya kecuali Dia
Dan untuk hari ini ditinggalkannya suatu peringatan yang maha pedih
kurasakan
Suatu peringatan yang mengingatkan dan menyadarkanku bahwa aku
adalah manusia yang hidup tanpa cinta
PARA PENDOSA
Aku kini terlahir sebagai manusia
Kemudian aku diturunkan-Nya segenap penderitaan itu padaku
Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang penuh dengan rasa benci kepadaku
Diturunkan-Nya para malaikat untuk membawaku ke dalam jurang
penderitaannya
Ah, Tuhan
Aku tak mampu menerima siksaan-Mu
Bukankah siksaan-Mu ini adalah begitu berat bagiku
Apakah aku akan hidup kembali dalam penderitaan
Apakah jiwaku akan disucikan agar menjadi manusia yang baik
Tuhan
Bukankah kau yang membiarkan aku hidup untuk menderita
Maka matikanlah aku
Diriku sudah tak mampu untuk terus menderita
Ah, cinta
Andai Tuhan menghadirkannya untukku
Sehingga aku bahagia
Begitu rindunya aku kepada ajal
Kapankah Kau memberikannya untukku
Demi melepas derita ini
Maka butakanlah aku, tulikanlah aku, dan matikanlah aku
Aku lelah
Biarlah Jahanam mengakhiri penantiannya
Karena apa yang ia rindukan telah tiba
Yaitu aku
Hamba-Mu yang penuh dengan penderitaan dan dosa
Tuhan
Kasihanilah aku yang menderita ini
Jika benar bahwa Syurga itu membenciku
Dan Neraka itu rindu kepadaku
Maka jika aku tak beroleh Syurga yang bahagianya abadi itu
Maka berilah aku syurga dunia yang bahagianya hanya sejenak ini
Tuhan
Bukankah aku memang pantas menerima adzab-Mu
Maka hukumlah aku sedemikian berat
Bukankah tak setetes air mata pun yang akan mengalir untuk
penderitaanku
Namun, masihkah di sana ada yang mengasihaniku
Hukuman itu Tuhan
Hukuman yang memponisku selain dari derita cinta
[1] AT-TIIN: 4
[2] AL-A’RAAF: 84
[3] ASY-SYU’ARAA’: 221-226
[4] AT-TAUBAH: 80
[5] HAMKA-Tenggelamnya Kapal van Der Wijk
[6] AL-MURSALAT: 22-23
[7] AL-KAHFI: 29
[8] AL-WAAQI’AH: 55
[9] AL-WAAQI’AH: 93-94
[10] FUAD KAUMA-Tamsil al-Qur’an
[11] AD-DUKHAAN: 43-46
[12] ASH-SHAFFAAT: 64-65
[13] ASH-SHAFFAAT: 63
[14] ASY-SYU’ARAA’: 7-9
[15] AT-TAGHAABUUN: 3
[16] AT-TIIN: 4
[17] EBIET G. ADE - Nyanyian Kasmaran
[18] HAMKA-Tenggelamnya Kapal van Der Wijk
ConversionConversion EmoticonEmoticon