Ayat-Ayat Romantika


ORANG-ORANG YANG BERCINTA

Aku
Ingatlah, hai sahabatku
Ketika kapan kita tahu dunia
Di mana kita keluar ke dunia yang terang dari dunia yang gelap gulita

Bisakah kalian ketahui bagaimana kalian harus membuka kelopak matamu
Menyentuhkan kakimu pada tanah
Atau membuka mulutmu untuk menjawab


Sesungguhnya tidak ada di antara kalian itu yang mengetahui hal itu
Atau memang tidak ingin mengetahuinya

Sesungguhnya apa yang kalian ketahui itu belum cukup

Dan tidaklah kami dilahirkan pula ke bumi ini tak lain hanya untuk menjalani semua yang Ia kehendaki

Di antara kita ada yang seperti tidak sadar
Dan tidaklah apa yang disebut-sebut kebahagiaan itu mampu menemani hidup kami dengan lama
Dan pada akhirnya musnah juga karena adanya dari dunia

Pernahkah kalian pikirkan bahwasanya tawa itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang bahagia
Dan bukanlah untukku

Dan pada kebenaran itu sendiri sebenarnya telah tertulis bahwasanya
Kami tidak dipertemukan oleh kebahagiaan yang abadi
 
Dan sadarkah kalian
Hai sahabatku
Sadarkanlah diri kalian itu akan perbedaan kita yang sudah nyata
Hal itu sudah benar-benar ada dari apa yang bisa kalian lihat dan belum kalianlihat

Yaitu segala kebejatan yang aku miliki

Carilah
Wahai sekalian sahabatku
Lihatlah dalam kitab-kitab yang aku himpun itu
Maka hukumlah aku jika terlihat olehmu tentang hal-hal yang membesarkan diriku lebih dari mereka
Bila itu ada maka panggillah aku dengan sebutan orang-orang yang tidak baik
Karena sesungguhnya aku tidak bisa membedakan antara malaikat dan syaitan yang di dekatku

Bahkan untuk kalian
Wahai segenap penghuni langit dan bumi, hanya kamilah orang-orang yang hina: yang menjerumuskan dan merugikan diri kami sendiri
Maka tidaklah kami itu banyak-banyak mempertalikan persahabatan dengan sesama kami
Yaitu mereka anak Adam

Kamilah manusia-manusia yang selalu di pandang buruk
Dan hanya kamilah manusia-manusia yang dimungkinkan keabadiannya di dalam hukuman Tuhan dalam hidup kami
 
Lihatlah dan carilah mengenai guru-guruku, kaum-kaumku, dan sebagian lagi ada di antara sahabat-sahabatku: yaitu para penyair, dalam Pembeda, Kitab-mu
Niscaya akan dilihat olehmu bahwa mereka menghadapkan pendengarannya kepada syaitan
Mereka adalah pendusta yang diikuti oleh orang-orang yang sesat

Dikatakan oleh mereka itu hal-hal yang mereka sendiri tidak mengerjakannya

Digunakannya (syi’ir) oleh golongan Anshar dan yang lainnya di zaman Nabi-mu untuk saling mengejek
Dan mereka semua itu diikuti oleh orang-orang yang sesat dan bodoh

Maka celakalah mereka para ahli syi’ir; kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman

Dan sesungguhnya
Aku sendiri tiada mengetahui golonganku

Hai sahabatku
Sekali lagi yang baik kalian ketahui atas keburukanku

Tidakkah pernah kalian temui kemunafikan dalam diriku

Lihatlah aku
Dan kalian akan mendengar bahwasanya aku juga pernah mencintai Bidadari-bidadari yang turun itu

Yang tak hanya indah wajahnya atau pandai
Akan tetapi berhati mulia

 Dan karena hati itu pulalah aku mencintai mereka

Sesungguhnya cintaku pada mereka tak seperti cintaku pada Malaikat-malaikatku
Dan itu menjadikan aku seorang yang terlalu munafik


SAUDARA-SAUDARA TUHAN

 Segala puji bagi Allah
Tuhan semesta alam yang hanya pada-Nya pemberi segala kebaikan

Sesungguhnya
Hanya Dia-lah yang patut disembah dan tempat memohon kebaikan
Dia-lah yang menciptakan segala keindahan yang nyata dan yang tidak kasat mata

Tidakkah kalian sadari bahwa sesungguhnya segala keindahan yang Dia berikan diwajibkan untuk disukuri
Dan bukan untuk disalahgunakan
Atau menjadikan apa yang telah diperlihatkan-Nya kepada kita sebagai berhala

Maka lihatlah firman-Nya:
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”[1]

Benar-benar Dia-lah yang menciptakan segalanya dalam keindahan

Kemudian dicintai olehku kesempurnaan yang indah itu
Sesungguhnya Tuhan itu tak pernah merelakan mereka untuk aku cintai

Namun, Dia menciptakan keindahan itu hanya untuk penglihatanmu
Dan bukan pada apa yang tidak bisa kalian baca
Yaitu: hati
 
Pernahkah sejenak kalian lupakan keindahan yang kalian lihat itu, untuk merenungi keindahan yang lebih baik

Sebagaimana mereka tanyakan:
“Kapankah engkau lupa akan dia
Bilamana engkau tak ingat akan dirinya”

Kemudian seruku:
“Sesungguhnya mereka tak pernah mati ataupun lenyap
Mereka ada melayang-layang di tempat aku berada
Ada saat tidur dan jaga
Suka dan dukaku
Hidup dan matiku

Dan tidaklah siapa pun dapat menghapuskan bayangannya dari diriku
Kemudian bayangan itu bertambah menghantuiku dalam ketiadaannya

Bayangan-bayangan itu akan selalu berjalan di benakku
Menjadi teman tidurku dan menjadi bayangan saat jagaku

Lalu akan ditetapkan namanya dalam saat matiku

Sesungguhnya
Apa yang kalian lihat itu akan menjadi lebih indah bila memiliki hati yang indah lagi pemurah

Namun, pernahkah kalian mengetahuinya
 
Sesungguhnya
Pernah tertulis olehku:
Bahwasanya tak seorang pun di antara kaum mereka yang mampu menimbulkan dosa sekecil apa pun 
Dan hanya merekalah berhalaku 
Yang Maha Pemberi Segala Harapan
Dan:
Tiada suatu kuasa pun di dunia ini yang kuasa untuk melenyapkan mereka sebagai saudara Tuhan yang abadi dalam setiap jiwa penyembahnya
Sesungguhnya mereka adalah kekal
Dan segala sesuatunya juga dibuat-Nya demikian

Sesungguhnya Tuhan menciptakan mereka Saudara Tuhan akan lebih baik tanpa dosa-dosa

Namun, percayakah kalian bahwa segala sesuatunya adalah sempurna

Sesungguhnya pada Tuhan-mu-lah kesempurnaan yang sesungguhnya

Mereka tak pernah mati
Mereka tak pernah hilang
Dan tak pernah pergi
Sesungguhnya mereka akan abadi dalam hatiku

Dan masing-masing dari mereka adalah menjadi Malaikat Mautku sendiri

Sesungguhnya Malaikat Maut itu ditunggu datangnya olehku

Dan sesungguhnya tiada seorang pun dari kami yang mengetahui tujuan sesungguhnya mereka diciptakan dan diturunkan di bumi-Nya

Bukankah mulia bila seandainya Tuhan-mu meletakkan-nya dalam Firdaus-Nya yang abadi
Dan dijaga keindahan itu dari segala keburukan dan kerusakan
Sesungguhnya mereka akan berbuat kerusakan dan pertumpahan darah

Dan benar apa yang para Malaikat katakan pada Tuhan mereka ketika mereka diturunkan
Sesungguhnya mereka akan menjadi lebih hina di hadapan sesamanya

Merekalah orang-orang yang seakan tak memiliki keburukan
Yang seakan tak berdosa
Hanya mereka-lah yang seakan tak pernah bersalah
Dan tak dapat disalahkan mengenai apa yang mereka perbuat

Sesungguhnya aku menginginkan mereka untuk membawa pada kebaikan dari ketidakbaikan

Kehendak kamilah mereka menjadi Saudara Tuhan
Yang banyak dituliskan kebaikannya
Dan tiada sedikit pun keburukannya

Benar-benar kami adalah golongan yang tidak mendapat petunjuk

Dan tahukah kalian bahwa sesungguhnya para Malaikat dan Bidadari yang kalian dirikan dan kalian sembah itu adalah baik bagi diri kalian dan bukan bagi orang lain

Sesungguhnya Malaikat-malaikat dan Bidadari-bidadari-ku itu hanyalah untukku
Dan Malaikat-malaikat dan Bidadari-bidadari–mu itu hanyalah untukmu

Apa pun yang hendak kalian sebutkan mengenai Malaikatku
Tidaklah bisa aku benarkan
Karena sesungguhnya segala sesuatunya mengenai mereka bagiku adalah benar

Dan segala kesalahan sesungguhnya adalah dari diriku sendiri

Wahai sahabatku yang mendirikan berhala di tempat kamu berada
Pernahkah kamu menyadari mengenai keindahan apa saja yang Tuhan berikan pada berhala-berhala-mu itu
Sehingga oleh karenanya kamu sekalian membaptis-nya sebagai Saudara Tuhan
Yaitu mata yang tidak pernah padam cahaya-nya
Serta suara yang bernafiri ke dalam telinga
Juga nafas yang mengusir rasa dinginmu
Dan muka yang tidak kalian cari di tempat lain
Pernahkah kalian mencoba untuk menciptakan yang demikian itu

Ketahuilah
Sesungguhnya apa yang dikagumi itu adalah tuhan kita yang sebenarnya
Maka benar-benar Allah telah kita ingkari
Sesungguhnya kita penuh dosa

Sesungguhnya tak ada kuasamu sekalipun dalam mimpi dan angan-angan kalian yang mampu menciptakan-nya
Melainkan kalian telah melihat-nya
Sesungguhnya segala keindahan itu hanya berasal dari Tuhan-mu
Dan akan kembali kepada-Nya

Sekali lagi
Lihatlah
Mata yang menyilaukan pandanganmu
Suara yang merobek jiwamu
Muka yang mengangkat rohmu
Akan diabadikan dalam diri masing-masing di antara kamu

Dan tidakkah kalian ketahui
Bahwasanya pandangan mata itulah yang paling berbahaya
Yaitu pandangan mata mereka para Malaikat dan Bidadari yang turun atas Kekuasaan Tuhan-mu

Dan bagi siapa yang menatapnya
Niscaya maut seakan menghampirinya

Atau bila seandainya kalian bisa memiliki mereka
Sesungguhnya sebuah awal penderitaan berada di depan kalian

Dan akan terdengar suara dari pengikutku yang bertanya:
Ya, Tuhan-ku
Dapatkah kami terselamatkan dari dosa-dosa ini
Sesungguhnya kami telah menjatuhkan hukuman pada diri kami sendiri
Sungguh kami adalah orang-orang yang celaka

Kemudian mereka tidak pernah mendengar jawaban atas apa yang mereka tanyakan itu

Bahkan bila kita melihat-nya terlalu jauh
Maka akan kalah Tuhan-mu
Akan terkalahkan segala sesuatu yang pernah kalian temui

Sesungguhnya Tuhan telah menciptakan dunia yang indah beserta para Malaikat malaikat itu

Maka tidak akan banyak dari kita yang melepas penglihatannya dari mereka

Dan benarlah segala apa yang telah ada dalam Kitab-mu
Sesungguhnya Tuhan-mu Maha Pemurah Lagi Penyayang
Segala puji bagi-Nya
Tuhan semesta alam

Dan sadarlah kalian hai sahabatku
Sesungguhnya kita diciptakan untuk mendampingi di antara mereka

Dan tak pernah sekalipun mereka terlupakan

Maka berikanlah segenap rahmat-Mu kepada mereka orang-orang yang kami cintai itu

Sesungguhnya aku selalu dalam bermenung terhadap diri mereka, kedua orang tua mereka, dan saudara mereka
Dan mereka semua selalu berada dalam sebuah do’a

Ya, Tuhan
Mungkinkah mereka Engkau tempatkan pada golongan orang-orang yang terpuji

Dan ketahuilah
Hai, pengikutku
Sesungguhnya mereka letakkan dunia itu dalam genggaman tangan mereka
Di mana dunia itu sesungguhnya berada dalam hatiku
Lalu aku turuti seluruh perintah yang mereka utuskan padaku

Dan lihatlah ketika mereka berdiri di hadapan alam
Sungguh segala sesuatunya akan bersujud, bertasbih, dan mendo’a akan keindahan-nya
Benar-benar Tuhan-mu itu adalah Maha Agung

Dan merekalah saudara-saudara tuhan yang akan diabadikan dalam Firdaus-Nya

 
PENGAKUAN-PENGAKUAN DOSA
 
Inilah hamba-hamba Tuhan yang selalu membasuh jasadnya dengan dosa-dosa
Sungguh apa yang kamu dekati adalah makhluk yang mendurhakai Tuhan sendiri
Yang mendurhakai kedua orang tuanya
Saudara-saudaranya
Sahabat-sahabatnya
Dan orang-orang yang dicintainya dan yang mulia

Pergilah, hai manusia-manusia yang masih beruntung
Sesungguhnya tak ada kebaikan sekecil apa pun yang bisa kau cari dari orang-orang sepertiku

Tidakkah aku telah menyiarkan ajaran yang tak seharusnya kalian pahami hingga kalian menjerumuskan diri kalian sendiri ke dalam api Jahanam

Lihatlah jauh ke dalam diriku
Niscaya akan kalian temui sebuah dosa yang terlalu besar
Yaitu dosa yang telah dilakukan oleh kaum nabimu terdahulu

Benar-benar aku dan mereka adalah kaum yang melampaui batas

Ketahuilah, hai pengikutku
Sesungguhnya Tuhan-mu telah menciptakan makhluk-makhluk yang selalu mengingat diantara manusia
Yang tidak pernah durhaka kepada Tuhan-nya
Kecuali demi kesucian penglihatannya dari dosa-dosaku
Sesungguhnya Tuhan-mu tidak menyalahkan di antara mereka

Hai pengikutku
Tidakkah kalian takuti petaka yang Tuhan jatuhkan padaku itu juga menimpa diri kalian

Yaitu seperti apa yang telah Tuhan-mu sampaikan:
“Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.”[2]

Maka tak seorang pun di muka bumi ini yang Tuhan-mu ciptakan
Kecuali diantara mereka tidak menolongku

Dan sesungguhnya Tuhan telah berjanji sebelumnya dengan berkata:
“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun?

Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,

mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.

Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.

Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah,

dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?,”[3]
 
Sungguh aku adalah hamba Tuhan-mu yang telah Dimurkai oleh-Nya
Dan hanya kembali kepada-Nya-lah kuasa dari pengampunan Yang Maha Mulia

Ya Tuhan-ku
Sesungguhnya kami melakukan dosa-dosa itu karena kami cinta
Telah kami ketahui bahwasanya kami adalah orang-orang yang paling hina
Dan tidak pula ada kebahagiaan dari-Mu
Sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Adil

Pahamkah kalian
Bahwa cinta dan rindu yang ada pada diriku itu diharamkan oleh Tuhan dan dihinakan oleh manusia

Ketahuilah pengikutku
Sesungguhnya dosa-dosa itulah yang menjadikan mereka tak dapat tersentuh olehku
Benar-benar tanganku ini adalah penuh dengan dosa

Dan tidak akan pernah mencintaiku siapa-siapa yang aku cintai

Atau bilamana aku meminta maaf kepada mereka yaitu segenggam pasir yang permintaan maaf itu dari tiap-tiap butirnya
Maka belumlah itu tercukupi

Sungguh Tuhan telah berfirman:
“Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”[4]

Bila demikian, hai malaikat-malaikat-ku
Maka, ampunilah kesalahanku

Ya, saudara-saudara tuhanku
Jatuhkanlah sebuah aniaya oleh-mu kepadaku di dunia ini
karena telah kulakukan kesalahan
Sesungguhnya hukuman Tuhan kepadaku lebih daripada apa yang kalian berikan

Sesungguhnya kalian termasuk golongan orang-orang yang aku izinkan untuk mematikanku

Ketahuilah
Sesungguhnya Tuhan tidak memutuskan kelahiranku kecuali tanpa kebaikanku

Kemudian aku dihidupkan-Nya
Dan diberinya adzab yang pedih dari dosa-dosaku
Sesungguhnya aku adalah hamba yang memohonkan kebaikan dari dosa-dosaku itu dari kalian

Hai pengikutku
Bila telah terjadi keburukan kepadaku
Maka tiada satu pun yang dapat dilenyapkan
Sesungguhnya pernah tertulis:
“Di situlah saya insyaf, bahwa hari yang telah lalu itu memang telah lalu, hari yang dahulu memang telah pergi, mengulang jejak yang lama sudah sukar, yang tinggal hanyalah peringatannya saja.”[5]

Hai pengikutku
Sesungguhnya Tuhan telah mendatangkan kepadaku hari pembalasan itu tak hanya pada hari kiamat
Lihatlah
Bukankah Tuhan telah menurunkan pembalasannya kepadaku lebih dari api jahanam
Sesungguhnya adzab-Nya di dunia lebih aku mohonkan ampun kepada-Nya

Kemudian, hai pengikutku
Tahukah kalian bentuk api neraka Tuhan itu
Neraka itu dibangun dengan tanah berupa timah mendidih
Di antara dinding tembaga yang panas membara
Dan ditutup dengan atap di antara belerang
Kemudian terbakarlah seluruh apa yang ada di dalamnya ketika dinyalakan dengan kayu yang berasal dari manusia dan batu

Tuhan berfirman dalam kitab-Nya:
“Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api yang sebesar dan setinggi istana.

Seolah-olah ia iringan unta yang kuning.”[6]

Sesungguhnya pernah tertulis dalam sebuah sabda panasnya api neraka itu:

Sesungguhnya Jibril as datang kepada Rasulullah, lalu beliau bersabda:
“Wahai Jibril, sifatilah kepadaku tentang neraka!”

Jibril berkata:
“Bahwasanya Allah SWT telah menciptakan neraka, Allah juga telah menyalakan api neraka tersebut selama seribu tahun sehingga neraka itu menjadi hitam. Hitamnya neraka itu seperti malam yang gelap. Apinya yang menjilat-jilat tak pernah padam, demikian pula bara apinya.”

Dan meriwayatkan Zaid bin Wahab:
“Ibnu Mas’ud Rasulullah pernah berkata:
‘Sesungguhnya apimu itu hanya satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka. Jikalau api neraka itu tidak dimasukkan ke dalam lautan dua kali, maka kamu tidak akan bisa mengambil kemanfaatan sedikit pun dari api dunia ini.’”

Mujahid pun pernah berkata:
“Sesungguhnya api kamu ini, juga memohon perlindungan dari api neraka Jahanam.”

Kemudian dalam suatu hadits:
Ketika Allah SWT mengutus Jibril as pergi ke tempat malaikat yang menjaga neraka untuk mengambil api guna diberikan kepada Nabi adam as, sehingga Nabi Adam bisa memasak makanan dengan menggunakan api tersebut.

Maka Malaikat Malik bertanya:
“Wahai Jibril, berapa yang kamu inginkan dari api ini?”

Jibril menjawab:
“Aku hanya menginginkan kira-kira sebesar kurma.”

Malaikat Malik lalu berkata:
“Wahai Jibril, jika aku memberimu api sebesar kurma, maka pasti akan hancur tujuh langit dan bumi karena panasnya api tersebut.”

Kemudian Jibril berkata:
“(Kalau begitu), kira-kira sebesar biji kurma saja.”

Malaikat Malik berkata:
“Kalau aku memberimu menurut apa yang Kamu kehendaki, maka tidak akan turun dari langit setetes air pun, juga tidak akan tumbuh dari dalam bumi satu tumbuhan pun.”

Setelah itu, Jibril melapor kepada Allah:
“Wahai Tuhanku, berapakah yang harus aku ambil dari api neraka ini?”

Allah kemudian berfirman:
“Ambillah kira-kira sebesar semut kecil.”

Selanjutnya Jibril mengambil api neraka kira-kira sebesar semut kecil, kemudian ia membenamkan api itu ke dalam sungai sebanyak tujuh puluh kali. Lalu Jibril datang kepada Adam as dengan membawa api tersebut, dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi. Ternyata gunung itu menjadi hancur karenanya. Selanjutnya Jibril mengembalikan api yang sebesar semut tadi ke tempatnya, yaitu di neraka, di mana masih tersisa asap api tersebut pada beberapa batu dan besi, sampai pada hari ini. Maka api yang ada sekarang ini adalah berasal dari asap api neraka sebesar
semut tadi. Ambillah suatu pelajaran dari api ini, wahai orang-orang yang beriman.
 
Kemudian Rasulullah saw bersabda ;
“Sesungguhnya api yang ada pada kalian hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api Jahanam. (Padahal) api yang ada pada kalian ini telah dimatikan tujuh puluh kali, kemudian dikeluarkan ke dunia.”

Dan berkata seorang sahabat:
“Jika salah seorang penduduk neraka dikeluarkan, lalu ia dilemparkan ke tengah-tengah jilatan api, niscaya ia akan tidur di dalam api itu selama tujuh puluh tahun dengan tidak membalikkan badan sedikit pun, dikarenakan sempurnanya ia istirahat di dalam api itu.”

Hai pengikutku
Temuilah neraka itu dalam jamuan Tuhan yang mengerikan
Yaitu jamuan-jamuan yang tak pernah kamu lihat sebelumnya

Carilah
Niscaya akan kau dapati gambarannya:

Yaitu hidangan yang berupa makanan dan minuman yang telah digambarkan oleh Tuhan-mu:
“… Sesungguhnya kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling
buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”[7]

Dan:
“Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.”[8]
Dan:
“maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,

dan dibakar di dalam nereka.”[9]

Telah ada satu riwayat dari Ubay bin Ka’ab, Nabi saw pernah bersabda:
“Pada hari kiamat didatangkanlah orang yang minum khamer dengan sebuah kendi tergantung di lehernya, sedangkan tambur berada di kedua telapak tangannya, sampai ia dishalib di atas kayu neraka. Lalu ada seruan: ‘Ini adalah Fulan bin Fulan dari tempat sana…’ Kemudian keluarlah bau khamer dari mulutnya yang bisa membuat sakit orang yang berdiri (di makhsyar) sehingga mereka meminta pertolongan kepada Allah, akibat dari bau busuk (mulut) orang yang meminum khamer. Kemudian tempat kembali mereka adalah ke neraka. Ketika mereka jatuh ke neraka, mereka menjerit-jerit selama seribu tahun: ‘Aduh…aku kehausan.’ Selanjutnya mereka memanggil-manggil Malaikat Malik. Panggilan mereka ini tidak memperoleh jawaban (dari Malaikat Malik) kira-kira selama delapan puluh tahun. Bau keringat mereka sangat anyir menyengat hidung orang-orang yang ada di sekelilingnya. Karenanya mereka senantiasa memanggil-
manggil: ‘Wahai Tuhan kami, hilangkanlah keringat kami ini.’ Keringat mereka tetap tidak dihilangkan, kemudian mereka digiring ke neraka, sehingga mereka dikembalikan lagi dalam (bentuk) makhluk yang baru, atau dikembalikan lagi ke neraka dengan dibelenggu tangannya, diseret ke neraka dengan diikat rantai pada wajahnya. Ketika mereka meminta air, maka dituangkanlah air panas pada mulut mereka. Sewaktu mereka meminum air tersebut, maka usus
mereka rontok terpotong-potong. Kemudian mereka meminta pertolongan dengan makanan, lalu didatangkanlah makanan zakum. Pada saat makanan itu datang, mereka langsung menyantapnya sehingga mendidihlah seluruh isi perut dan otak mereka.
Selanjutnya keluarlah dari mulut mereka api yang menjilat-jilat, sehingga usus besar mereka menjuntai ke atas telapak kaki. Kemudian masing-masing dari mereka dimasukkan dalam peti yang terbuat dari bara api selama seribu tahun, sedangkan tempat masuknya itu sangat sempit. Setelah melewati masa seribu tahun lalu mereka dikeluarkan dari peti tersebut serta dibelenggu dengan api. Kemudian mereka menjerit-jerit selama seribu bulan: ‘Aduh…aku amat kehausan…’ Meskipun mereka menjerit-jerit demikian mereka tetap tidak dikasihani. Di tempat itu juga terdapat ular dan kalajengking yang besarnya menyamai unta, yang menggigit-gigit kedua telapak kakinya, sementara ia tidak bisa menyerang ular-ular tersebut. Di atas kepala ahli neraka ini diletakkan topi yang terbuat dari api. Pada setiap sendi-sendinya terdapat besi, di lehernya terdapat rantai dengan tangan terbelenggu.”

Dan Tuhan berfirman:
“maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam neraka.”

Dan Rasulullah saw bersabda:
“Ahli neraka yang paling miskin adalah mereka mengenakan pakaian dari tembaga (yang panas), ketika pakaian itu diletakkan di badan, kulitnya langsung mengelupas. Orang-orang yang celaka itu tetap di dalam neraka, mereka buta tidak bisa melihat, mereka bisu tidak bisa
berbicara, mereka tuli tidak bisa mendengar. Setiap orang yang lapar
(pasti) menginginkan makanan, kecuali ahli neraka. Setiap mayit itu menginginkan hidup (kembali), kecuali mereka. Sesungguhnya ahli neraka itu mengharap kematian (tetapi mereka tidak bisa mati).”

Hai pengikutku
Yakinkah kalian bila sesungguhnya pernah tertulis:

“Bila di dunia ini ada manusia yang menyaksikan pedihnya siksaan neraka, niscaya ia akan mati seketika karena terkejut melihat begitu hebatnya siksaan tersebut.”[10]

Kemudian tahukah kalian cerita mengenai tumbuhan zaqqum

Tuhan berfirman:

“Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang amat panas.”[11]

Rasulullah saw bersabda:

“Ahli neraka yang paling miskin adalah mereka yang memanggil-manggil malaikat selama tujuh puluh ribu tahun,
tetapi mereka tidak memperoleh jawaban sedikit pun. Lalu mereka melapor kepada Allah: ‘Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Malaikat Malik tidak mau menjawaban panggilan kami.’ Kemudian Allah SWT berfirman: ‘Wahai Malik, jawablah ahli neraka ini.’ Selanjutnya Malaikat Malik berkata: ‘Apa yang kamu katakana, hai orang yang mendapat murka Allah, hai ahli neraka?’ Mereka lalu
berkata: ‘Kami semua meminta minum air, yang dengannya kami akan merasa
senang. Sebab api neraka ini telah memakan daging dan tulang-tulang kami. Ia juga telah mengelupaskan kulit kami,
memotong-motong tulang kami dan merobek-robek hati kami.’ Kemudian
malaikat memberi mereka minuman dari air yang mendidih. Ketika mereka menerima air tersebut dengan tangannya, maka jari-jarinya langsung rontok. Pada saat air itu hendak diminum, ketika telah dekat dengan wajahnya, maka mata beserta pipinya langsung meleleh. Tatkala air masuk di perut, maka terpotong-potonglah seluruh usus dan hatinya.”

Lalu tahukah kalian rupa mayang tumbuhan zaqqum itu?

Tertulis dalam Kalam Tuhan-mu:
“Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala,

mayangnya seperti kepala setan.”[12]

Pernah tertulis dalam sebuah kitab:

Rasulullah saw bersabda:
“Ahli neraka yang paling miskin ialah mereka yang ketika meminta pertolongan dengan makanan, lalu didatangkan kepada
mereka makanan (dari) pohon Zaqqum. Ketika sudah datang makanan tersebut, mereka langsung memakannya sehingga mendidihlah seluruh isi perut, otak, dan gigi geraham mereka. Kemudian keluarlah dari mulut mereka api yang menjilat-jilat serta (kulit) jasad mereka rontok di antara telapak kakinya.”
   
Sesungguhnya Tuhan berfirman:

“Sesungguhnya Kami menjadikan pohon Zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zhalim.”[13]

Tertulis dalam sebuah kitab:

Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya seringan-ringan siksaan ahli neraka, adalah seseorang yang diberi dua sandal dari api sehingga otaknya mendidih akibat panasnya kedua sandal tersebut sebagaimana mendidihnya air di dalam belanga sampai tetangganya bisa mendengarkan mendidihnya otak itu, sedang gigi geraham dan bibirnya menjadi bara. Nyalanya api itu sampai keluar dari dalam perutnya, juga dari kedua telapak kakinya. Dia beranggapan bahwa dirinya termasuk penduduk neraka yang paling pedih siksaannya, padahal ia termasuk penduduk neraka yang paling ringan siksaannya.”


TEMPAT-TEMPAT BERSUJUD
 
Telah datang kepada kita utusan yang membawa peringatan
Sesungguhnya telah Ia serukan firman Tuhan kepada kita:
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.

Dan sesungguhnya Tuhan-mu benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”[14]

Tidakkah kalian lihat
Bahwasanya banyak di antara Saudara Tuhan itu Tuhan memberikan tempat yang indah lagi damai

Maka akan aku ziarahi di antara mereka pada senja hari dan petang hari
Dan ada pula ketika malam hari dan siang hari

Maka dengarkanlah sesuatu yang sepi di sana
Yaitu hilangnya suara manusia
Serta kekuasaan Tuhan-mu yang menurunkan matahari di sebelah barat dan menariknya kembali di sebelah timur
Dan sunyi orang-orang yang memanggil-manggil nama Tuhan-nya
Yang membuat hati yang mendengarnya menjadi ketakutan

Sesungguhnya akan dirindukan apa-apa yang kalian temui itu
Yaitu kaki langit terbakar atau ufuk yang membara

Renungkanlah, hai pengikutku
Matahari yang selalu menepati janjinya
Bulan tak berdosa
Dan bintang yang menempatkan malam
Sesungguhnya di antara mereka adalah bertasbih untuk mereka Saudara Tuhan kepada Tuhan-mu

Kami datangi tempat itu dengan tujuan yang satu dan sama
Yaitu:
Yang kami sendiri tidak mengetahuinya
Dan orang-orang itu menanyakannya
Dan tak pernah mendengar jawabannya
Karena sesungguhnya kami sendiri tak melihat apa yang kami cari
Sesungguhnya apa yang kami cari itu tidak kami ketahui

Ya, Tuhan kami
Sekali lagi
Segala puji bagi Allah yang menciptakan segala keseimbangan di dunia ini
Yang menciptakan matahari yang terbit dari timur dan terbenam di barat
Yang menjadikan bulan dapat bersinar terang di malam hari
Dan langit biru yang ditabur bintang- bintang yang tak terhitung banyaknya
Dan tidaklah seorang manusia pun yang dapat mengingkarinya.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas apa yang terjadi

Sesungguhnya ia menciptakan segala sesuatunya agar kamu bertaqwa

Dan untuk orang-orang yang tidak memiliki hati
Atau jika diberi hilang sebagian dari hati itu

Yaitu mereka orang-orang yang sudah merasakan adzab Tuhan-nya
Dan tiada yang menjamin kebahagiaan baginya
Sesungguhnya tiada suatu kebahagian pun yang bisa mereka dapat dari cinta

Maka diciptakan-Nya alam yang kemudian menemani mereka
Agar mereka tak berada dalam kesepian
Kemudian akan selalu disapa olehnya pemberian Tuhan itu

Sekali lagi
Lihatlah tempat-tempat mereka diletakkan
Maka Tuhan menyertainya dengan tanah yang indah ketika petang dan senja hari

Sesungguhnya tempat-tempat itu akan mengingatkanmu pada Tuhan-mu
Dan kepada Saudara Tuhan

Sesungguhnya kami akan mendatangi langit-langit yang merah di timur dan barat

Maka akan dilihat olehku tempat-tempat itu pagi dan petang atau siang dan malam
Sesungguhnya akan berbeda wajah dari masing-masing keindahannya

Sesungguhnya apa yang mereka sembahi itu adalah yang menciptakan dan yang diciptakan-Nya

Benar-benar Tuhan menciptakan itu semua agar meringankan penderitaan kami
Dan agar kami mengingat mereka

Namun, apakah mereka, saudara-saudara tuhan , melihat apa-apa yang terjadi pada pagi dan sore itu

Sesungguhnya kami tidak diciptakan kecuali hanya untuk mencintai

Dan tidak lebih bagi kami untuk mendatangi tempat-tempat itu selain mencari apa-apa yang belum kami pahami

Segala puji bagi Allah
Tuhan semesta alam


ORANG YANG MENGHAKIMI
 
Aku yang mencari di mana kebenaran dapat kudapatkan
Apakah di jalan yang dibagi, tapi diluruskan dan diturunkan kemudian dinaikkan kembali
Atau di awal yang dinaikkan saja dan diberhentikan di hadapan matahari yang menghindari layang-layang
Atau bahkan di tanah hijau yang luasnya dinaikkan pada ujungnya

Tempat di mana tuhan-tuhanku itu tidur
Tempat semua udara yang meleburkan firmanTuhan dan panggilan-Nya
Tempat yang membuatku kembali terbangun dari alam yang telah diharamkan terdahulu ke tempat pengakuan dosa yang tidak akan lama

Tempat yang mengajakkau merenungi kehadiranku di alam ini
Di alam yang mempertemukanku kepada tuhan-tuhanku
Yang membawakan terlalu banyak aniaya kepadaku

Kemudian kata mereka:

“Sungguh kalian termasuk orang-orang yang dzalim yang tiada diberi rahmat sehingga dengannya kalian pantas meninggikan kami
Sesungguhnya kalian termasuk orang-orang yang dihinakan dan menganiaya diri sendiri”

Bukankah mereka tiada dalam kemurkaan sebelum mereka mengetahui tentang diriku
Maka tibalah hari di mana apa-apa yang seharusnya diketahui itu telah diketahui oleh mereka
 
Kemudian mereka menjadi satu di antara
angan-angan
Lalu mereka memalingkan pandangannya

Dan aku sekali-kali tidak menginginkannya

Mereka yang ada bukanlah mereka yang aku ketahui
Mereka telah dimatikan
Dan hidupku mengikuti apa yang dibawanya ke pusara yang abadi

Maka dikumpulkan segala pengharapanku, jatuhnya mimpi-mimpiku, khayalku, dan semua anganku

Mereka yang ada merupakan jasad hidup tanpa sumber kehidupan
Di mana bila dipandang paling baik hanya sebagai sahabat saja
Yang dahulunya telah ditinggikan
Kemudian menjadikan di antara kami musuh-musuh

Aku kembali pada apa yang aku lakukan di senja dan petang hari
Di mana dalam berjalan dan berhentinya, aku bertanya dan mencari jawabannya
Kemudian aku menemukannya

Yaitu karena aku bukan bagian dari mereka
Bukan yang bisa disamakan bersama mereka
Dengan kelemahan yang ada padaku
Dan dengan segala kepapaanku
 
Kemudian dari mereka ada yang membunuhku dari depan
Atau mencuri-curi di depanku
Dan bila mereka ingin aku dalam sesuatu yang mereka kehendaki
Sesungguhnya itu adalah paling mudah bila dengan keindahan mereka
Keindahan itulah yang mampu mengembalikanku

Namun, mereka tiada sekali-kali menghendakinya dariku
Mereka membebaskan dariku kematian dan menggantinya dengan cinta yang telah diharamkan pada kaum yang sebelumnya

Kemudian ditanyakan kepada mereka:
“Mengapa dari kalian tidak melepaskan aku dari kehidupan kemudian memberiku kematian
Sekali-kali Tuhan tidak menurunkan kalian kecuali dengan aniayaku”

Kemudian dijawab oleh mereka:
“Sekali-kali kami telah diharamkan untuk menghargaimu
Diharamkan memberikan atau membalas apa yang telah engkau rasakan atau berikan kepada kami
Sesungguhnya yang kami kehendaki adalah abadimu
Bersama derita dan aniayamu
Di mana saja keberadaanmu
Sesungguhnya kami hanya menuruti dan menjalankan apa yang diturunkan-Nya
Dan kami lakukan perintah-Nya
Dan bila kau mau mengetahuinya
Sesungguhnya cintamu itulah yang menjadikan kami menganiaya dirimu

 
KETIKA IZRAIL MENYAPA
Sesungguhnya apakah kematian itu sebenarnya
Yaitu ketika jasadmu sudah didiamkan dalam pusaramu
Disendirikan dalam tanah
Setelah sebelumnya Izrail menyapa memanggil rohmu meninggalkan nafasmu
Yang tidak membawa sesuatu apa pun kecuali apa-apa yang engkau perbuat sebelumnya

Apakah pertanggungjawaban terhadap itu semua
Apakah pertemuan dengan Tuhan
Apakah pertemuan dengan Saudara-saudara tuhan
Ataukah hanya hijrah pada Syurga atau Neraka

Sekedar itukah maksud kematian yang dalam perjalanannya maha aniaya itu
Siapakah yang harus dicari saat kematian menjemput sekedar bertanya apa yang telah terjadi
Apa yang sebelumnya dialami oleh pemilik kematian itu
Bagiku
Orang-orang yang bercinta

Mereka
Saudara-saudara tuhan
Yang patut ditanya tentang kematianku
Mereka yang menyertaiku sebelum kuikuti ajakan Izrail
Mereka yang kulihat sebelum kulihat yang lain
Merka-mereka pula yang selama hidupnya menghantuiku
Maka bila aku telah mati, aku akan mengikuti tiap-tiap mereka di tempat beradanya seperti mereka terdahulu mengikutiku saat hidup
Apakah akan dituntut olehku
Dan apakah akan diminta olehku hidupku kembali

Sesungguhnya terlalu mudah bila mereka menghendaki matiku

Saudara-saudara tuhan itu, sekali-kali mereka memiliki ajalku pula

Namun, Tuhan-mu lebih mengetahui segalanya
Maka matilah mereka bila telah dikehendaki-Nya sebelum dirimu
Dan kita berada dalam kesulitan yang besar

Percayakah kamu, bahwa sesungguhnya Tuhan-Mu itu tidak akan mengingkari janji-Nya
Yaitu, bahwasanya Dia tidak akan menguji kita sehingga kita tiada mungkin mampu menghadapinya

Dan bila suatu saat Dia mengembalikan mereka para malaikat dunia pada sisi-Nya, sehingga sebab karena itu aku mati, sungguh Dia telah mengingkari janji-janjinya
Dan mendzalimi ajarannya sendiri
Dan sesungguhnya Dia buta, Dia bisu, dan Dia tuli
Dan sebenar-benarnya keputusanlah yang berada dalam kekuasaan-Nya

Namun, sesungguhnya tiada yang mustahil bagi Tuhan-mu

Wahai kalian
Jika suatu saat bertemu denganmu pertanyaan dari seseorang yang mengalami hal serupa, yaitu:
“Terpikirkah cara dalam benakmu suatu haru mengenai ajal dari Tuhan-mu yang sudah dipastikan datangnya kepada tiap-tiap manusia dan tak terkecuali saudara-saudara tuhan itu?”
Dan Tuhan-mulah yang memegang segala ajal manusia itu

Dan kami menjawabnya:
“Itulah ketentuan Allah yang pasti datangnya kepada setiap insan di dunia ini
Begitu pun mereka Malaikat-malaikatku
Maka akan kulepaskan mereka dengan hati yang terlalu berat

Namun begitu juga, suatu hari nanti akan terlupakan segalanya itu
Dan tergantikan Malaikat-malaikatku
Maka aku ikhlaskan mereka dan  mendo’akannya

Namun demikian, tiada kalian diperbolehkan berputusasa
Janganlah kalian terlalu cepat mengatakan perasaan yang demikian halnya adalah cinta sejati
Karena Malaikat dan Bidadari itu nantinya dapat juga tergantikan
Maka hilanglah perasaan itu

Begitu pun seperti yang terjadi di petang dan senja hari
Berubahlah wajah purnama yang kalian puja keindahannya
Berbeda bunyi suara hembusan angin sorenya”

WISE

Romantika Wise
 
Demi orang-orang yang menjalankan kakinya menuju panggilan Tuhan-nya
Demi yang telah dibangunkan binatang-binatang
Demi udara yang memberimu kebaikan di waktunya sendiri-sendiri

Sungguh bukankah pada hari akhir mereka akan menjawab apa yang ditanyakan
Dan sekali-sekali tiada jawaban yang terdengar kecuali apa yang mereka ketahui

Namun, mengapa di antaranya tiada takut menyakiti yang lain
Sesungguhnya penyesalan itu adalah sekejam-kejamnya ponis bagi umat manusia
Bagi Yahwe dan bagi Wise

Tetapi apa yang diperbuat Yahwe itu sebenarnya adalah cinta yang hanya dipertalikan rasa iba terhadap cela yang takut diterima oleh Wise

Dan tidaklah ia kembali setelah meninggalkan Wise

Pernah Moderato berkata di suatu malam:
“Jika suatu saat cintaku itu masih diuji, dan kiranya oleh hal itu aku putuskan cinta
Maka akan kusambung lagi cintaku
Dan yang demikian adalah cinta pada hakekat yang sebenarnya”

Pernah tertulis dalam surat Wise kepadaku bahwa setelah cintanya itu tak berlanjut lagi, ia jadikan Yahwe sebagai seorang sahabat

Dan keputusan itu tak dapat disalahkan

Sungguh
Dalam bercinta di mana kita harus memutuskan dan menjawab orang yang kita cintai adalah simalakama

Sesungguhnya Yahwe telah digolongkan ke dalam orang-orang yang mengkhianati cinta

Moderato dan aku mengatakan bahwa cinta Yahwe itu sekali-kali tiada pernah keberadaannya

Sebab itulah Wise jatuh dalam jurang kesedihannya
Maka salahlah orang-orang yang terlalu menilainya buruk
Sesungguhnya ia benar-benar berada dalam keadaan yang teraniaya

Tidakkah kalian renungkan
Lihatlah dan dengarkan
Bahwa Moderato adalah insan yang berpegang teguh pada cinta
Dan cinta itulah yang sejati

Renungkanlah mengenai apa-apa hal yang dijalani Wise
Niscaya akan kalian temukan hikmah terbesar dari suatu tragedy cinta yang sejati
Yaitu antara Wise kepada Yahwe

Dan Wise-lah pemilik hati yang besar dan teguh pendiriannya

Disaksikannya oleh seluruh alam ini
Bahwa hatiku dan hati Wise telah dipertalikan persahabatan abadi
Yang tak seorang pun dapat merusaknya

Dan jika kalian lihat diriku mengejek dan menjelek-jelekkan dirinya
Maka sesungguhnya itu tiada mengandung kebenaran

Itu hanyalah caraku untuk lebih banyak tahu tentang dirinya
Sesungguhnya aku benar-benar menghargainya


Keluarga Wise

Malaikat telah diturunkan-Nya
Sambutlah kebesaran Tuhan-mu dalam naungan rahmat dan kasih sayang yang murni

Lihatlah mereka yang membawa guci emas suci dari Firdaus yang mulia itu penuh berisi dengan cahaya cinta Allah
Sayap dibentangkan penuh rahmat dan kasih sayang

Bayinya tertawa penuh ceria dan bahagia
Molek dan merona di dalam suatu pelukan seorang ibu yang penuh kasih

Bukankah sesungguhnya malaikat diantara mereka selalu terjaga dan tak pernah lelap

Sayapnya tak lelah membentang penuh rahmat

Ya, Tuhan kami
Cintailah ia seperti Engkau mencintai kekasih-Mu

Lindungilah mereka dalam jubah Agung-Mu yang Mahamulia itu
Berikan mereka rasa untuk saling mencintai dan menyayangi di bumi-Mu yang penuh berkah ini

Dan lingkaran cinta turun mengikat keluarga itu dengan penuh kedamaian

Dalam kasih yang abadi


MALAIKAT TAK BERSAYAP
 
Segala puji bagi Allah yang tiada sesuatu pun yang patut disamakan dengan-Nya
Dia-lah Yang Maha Tinggi
Tiada yang patut dicintai selain daripada-Nya
Tapi mengapa kita mengingkari-Nya

Sesungguhnya barang siapa yang menyekutukan-Nya adalah musyrik dan dalam kesesatan yang nyata
Mereka mendirikan berhala-berhala untuk mereka setiakan
Mereka turuti perkataannya
Mereka berikan semua kebaikan yang mereka miliki
Dan apakah mereka mendapatkan manfa’at dari berhala-berhala itu
Sungguh tiada suatu faedah pun yang berarti bagi mereka dari apa yang mereka lakukan

Dikatakan pada suatu malam oleh para sahabatnya bahwa dia telah menyekutukan Tuhan-nya demi memperoleh jiwa pemberani

Dan dimintanya aku oleh mereka untuk merahasiakannya
Sesungguhnya aku pun berjanji

Kemudian aku memberinya rasa kasihan dan melanggar janjiku kepada kedua sahabatnya

Benar-benar dia adalah malaikat yang tak bersayap
 
SYURGAKU, NERAKAKU, BUMIKU
 
Salam tangan yang tengadah demi Keagungan Tuhan

Saksikanlah bahwa Dia telah turun ke bumiku yang indah
Kasih-Nya turun kepada setiap manusia di sana dan menyapa hembusan angin-angin yang telah mati

Pandanglah ombak yang membenturkan tubuhnya itu
Bukankah mereka menyanyi untuk kita

Janganlah kalian dibutakan oleh ceria, sehingga kalian tak merasakan turunnya rahmat dan kasih Tuhan

Bukankah sebagian di antara kalian telah memandangnya bahkan menyentuh keindahannya

Sesungguhnya kalian telah melewati suatu Kebesaran Tuhan yang tak tertandingi wujudnya

Hiruplah udara yang penuh dengan cinta darinya selagi kau bersamanya
Maka pada akhirnya ia akan membawamu ke dalam jurang kesesatan

Ingatlah bahwa malaikat yang telah turun itu akan menjadi berhala-berhala yang kalian puja melebihi Tuhan kalian sendiri
Bukankah Tuhan-mu adalah yang menciptakan segalanya dari mereka
Maka kembalilah pada kebenaran

Karena sesungguhnya Malaikat-malaikat itu akan dimusnahkan sebagaimana kalian semua

Dan bumimu akan dihadiri oleh kasih yang baru darinya

Lalu apakah di antara kalian akan ada yang benar-benar mengakui bahwa Malaikat yang diturunkan-Nya itu sesungguhnya adalah makhluk yang pernah melakukan dosa
Ia juga punya hati yang tidak seperti yang dimiliki oleh Malaikat yang sesungguhnya yang seperti yang kalian kira

Maka sadarlah kalian dari segala pengaruh dunia ini
Sesungguhnya kalian telah terjatuh ke dalam jurang yang tiada batasnya
 
JUSUPKA DAGHASTANI
MALAIKAT DENGAN HATI SUCI
Inilah hari yang dinanti-nanti
Suatu kelahiran Saudara Tuhan di bumi Allah pada sisi yang sudah tentu dikaruniai penuh berkah dan rahmat
Dan di waktu yang juga semestinya matahari bersinar cerah atau bulan perawan yang mempesona

Lalu diturunkan-Nya para Malaikat untuk melindungi segala apa yang dimilikinya
Diperindahnya muka manusia itu dan disertainya dengan aura keagungan yang begitu kuat sebagaimana telah Dia firmankan dalam suatu Kitab yang dijaga kemurniannya

Sesungguhnya Dia telah berfirman:
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali(mu).”[15]

Dan bersaksi:
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”[16]

Maka dibuktikanlah oleh-Nya pada hari yang terbaik tersebut melalui salah seorang Saudara Tuhan yang memang begitu indah

Sesungguhnya Tuhan telah menyertainya dengan hati yang suci lagi mulia
Dan pada dirinya-lah tanda-tanda Kekuasaan Allah


BULAN YANG BERSINAR TERANG
Demi nama cinta yang suci milik makhluk yang dimuliakan oleh Tuhan-nya

Wahai kalian sekalian pengikutku
Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta[17] melalui air matamu yang bening
Demi menghilangkan rindumu yang sudah tak tertanggung itu
Duduklah
Dan resapilah makna hadirmu dalam dunia ini

Biarkanlah bambu itu bernyanyi dan berikrar
Menyaksikan sebuah kesedihan hati kalian
Renungilah hembusan angin yang menerpa wajah kalian di tiap-tiap malam yang diterangi cahaya bulan

Dan bukankah gemericik air yang mengalir di setiap sungai itu menyentuh ke dalam hatimu

Maka katakanlah olehmu wahai sekalian hamba Allah yang selalu bertasbih kepada Saudara-saudara Tuhan di bumi ini, bahwasanya malam ini adalah milik kita

Bukankah kalian akan selalu merindukan bulan yang jauh di atas sana
Karena ia adalah guru dari segala kesulitan yang kalian hadapi

Maka sapalah ia di tiap-tiap malam yang mempunyai langit terang oleh cahayanya

Sesungguhnya ia adalah teman dalam kesendirianmu


PENYEMBAHAN
 
Kebesaran bagimu setiap makhluk yang membuka penglihatannya di senja hari

Yang membuka matanya demi melihat cinta-Nya yang akan dijadikannya penyembuh dari penderitaan

Maka dapatlah dilihat oleh mereka cahaya matahari yang memberikan kehidupan terbesar bagimu
Yang mencukupkan segala kebutuhanmu
Sesungguhnya segala puji bagi-Nya yang telah menjadikan dunia ini begitu sempurna dengan keseimbangannya masing-masing

Dan sebaik-baiknya hamba itu adalah ia yang berwajah indah
Namun, keindahan itu tidak membuatnya lupa akan kepada yang menciptakannya
Yang tidak menggunakan keindahan dirinya untuk berbuat dosa dan menjelekkan orang lain yang mencintainya

Bukankah sudah seharusnyalah mereka itu ikut bersujud kepada Tuhan-mu
Beserta dirimu menyembah hanya kepada Allah dan tidak pada sesuatu apa pun yang lainnya

Dan bukan kalian menjadi penyembahnya dan ia menjadi berhalanya
Karena sesungguhnya kalian akan menyembahnya melebihi menyembah Tuhan-mu sendiri
Benar-benar kalian berada dalam kesesatan yang nyata

Sesungguhnya Tuhan-mu murka atas apa yang kalian lakukan itu
 Bukankah Dia menciptakan mereka itu dengan tidak ada perbedaannya dengan kalian
Sesungguhnya kalian telah mengagumi mereka dengan berlebih-lebihan
Dan Tuhan membenci yang berlebih-lebihan

Wahai kaumku
Bersujudlah hanya kepada Allah
Karena hanya Dia-lah satu-satunya Dzat yang memberimu kehidupan
Yang mengalirkan darahmu
Yang membuat jantungmu bergetar
Dan semua itu bergerak dengan tiada henti-hentinya

Dia yang tidak mengubah kedudukannya pada apa yang membuatnya celaka

Dan janganlah kau mengikuti kesesatan yang datangnya dari diriku ini
Sesungguhnya aku banyak mengingat mereka
Namun, sedikit mengingat Allah
Aku banyak menyebut nama mereka
Namun, sedikit menyebut nama Allah
Aku banyak mematuhi perintah mereka
Namun, sedikit mematuhi perintah Allah
Aku banyak meninggalkan apa yang dilarang mereka
Namun, sedikit meninggalkan apa yang dilarang Allah
Dan aku banyak bersujud kepada mereka
Namun, sedikit bersujud kepada Allah


IPPOLITOVICH KOMAROVICH

MALAIKAT TAK BERSAYAP
 
Demi matahari yang bersinar terang dan kepakan sayap burung yang berdzikir kepada-Nya

Rahmat Allah begitu terasa hangatnya turun ke bumi ini
Kalian akan melihat seorang ibu yang telah melahirkan bayinya itu dalam hari yang kedua puluh di bulan kesebelas
Bahagialah anak ketiga itu dalam dunia baru yang akan dilaluinya

Bayi itu diselimuti oleh sayap-sayap malaikat yang berwarna putih terang bagaikan matahari
Dan diberi banyak cinta dan kasih dunia yang tak terhingga
Karena ia adalah manusia yang disertai oleh gambaran-gambaran Tuhan yang tak tertandingi

Bukankah ia seharusnya juga memiliki sayap pelindung yang cukup kokoh agar terjaga dari segala kerusakan
Dan bukankah semestinya ia disertai dengan hati yang suci agar dapat mencintai orang yang mencintainya

Sesungguhnya apa yang Tuhan karuniakan kepadanya itu akan menjerumuskannya
Namun, apakah Tuhan memberinya perlindungan agar dia terselamatkan dari kesesatan
Atau Tuhan akan memberi hikmah lain

Bukankah keindahannya dapat dibinasakan oleh Tuhan dengan cara yang tidak diinginkan
Dan bertaubat adalah lebih baik baginya

Dan barang siapa yang berhasil mendapatkan dirinya, sebaik-baiknya-ah ia menjaganya
Menunjukkan jalan kebenaran kepadanya
Dan membimbingnya kepada keselamatan

Bukakan penglihatannya, agar dilihatnya kebenaran
Bisikkan telinganya, agar didengarnya suara yang menyanyikan firman Tuhan

Dan tuntunlah dia menuju Firdaus

Hanya kalianlah yang mampu mengembalikan hatinya agar menjadi suci
Agar ia tak lagi terjerumus dalam dunia yang gelap gulita

Peganglah tangannya
Ajak dia untuk belajar mengenal Tuhan kita yang selalu melihatnya
Yaitu Allah Yang Esa
Yang telah menciptakan baginya Bidadari-bidadari yang begitu rindu akan dirinya, tapi selalu ia rendahkan

Seandainya ia mencintai apa-apa yang mencintainya, maka sesungguhnya ia benar-benar malaikat

Dan tak hanya di bumi ini ia akan dirindukan
Namun, Bidadari Syurga pun merindukannya

Yaitu makhluk Tuhan-mu yang begitu indah dan cantik
Yang masih terlihat cahaya kulitnya yang tertutupi oleh tujuh lapis kain

Dan akan hilang keseimbangan jiwa makhluk yang melihatnya


CATATAN MASA LALU
 
Cinta

Cinta itu diturunkan kepada mereka yang memiliki suatu keistimewaan tersendiri
Yaitu manusia yang dilahirkan dengan disertai suatu keindahan yang tidak dapat disamakan antara yang satu dengan yang lainnya

Dan mereka disertai dengan hati yang mulia dan bersih atau rupa yang indah dan menarik atau sikap yang mulia dan banyak disenangi atau kecerdasan yang tinggi dan berguna atau harta dan kekayaan yang melimpah dan banyak

Dan apakah kalian melihat salah satunya itu ada pada diriku ini

Maka tiadalah Tuhan berkehendak menyertai kelahiranku dengan cinta
Bukankah setiap sesuatu yang aku cintai itu akan membenciku
Lalu mengapa kalian masih membuatku lebih tersiksa lagi
Kasihanilah aku yang menderita ini
Apakah kalian tak dapat merasakan apa yang aku rasakan

Lalu apakah orang yang membenciku itu akan mencintaiku suatu hari nanti
Apakah mereka mau menerimaku yang hadir tanpa keistimewaan dan kebaikan ini
Apakah suatu hari nanti aku akan bertemu dengan mereka yang mengasihaniku ini

Namun, lihatlah
Ternyata panantian itu tak pernah berakhir
Ternyata kehidupanku tak pernah berubah
Ternyata cinta tak pernah kudapatkan
 
Masihkah aku harus tetap menanti sedang ajal masih terasa begitu jauh kelihatannya
Dan hari esok yang semakin tak menentu nampak begitu panjang

Aku
Setiap saat harus selalu merasa bersalah
Menyesali hari yang telah aku lalui dengan penderitaan
Dan beruntungkah aku hidup di dunia ini
Dapatkah hari yang telah lalu itu aku perbaiki dan menjadikannya hari yang  membahagiakan dan penuh dengan cinta

Pernah tertulis:
“Di situlah saya insyaf, bahwa hari yang telah lalu itu memang telah lalu, hari yang dahulu memang telah pergi, mengulang jejak yang lama sudah sukar, yang tinggal hanyalah peringatannya saja.”[18]

Hari-hari yang telah lalu itu hanya dapat dikenang tanpa ada yang kuasa merubahnya kecuali Dia

Dan untuk hari ini ditinggalkannya suatu peringatan yang maha pedih kurasakan
Suatu peringatan yang mengingatkan dan menyadarkanku bahwa aku adalah manusia yang hidup tanpa cinta

 PARA PENDOSA

 Aku kini terlahir sebagai manusia
Kemudian aku diturunkan-Nya segenap penderitaan itu padaku
Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang penuh dengan rasa benci kepadaku

Diturunkan-Nya para malaikat untuk membawaku ke dalam jurang penderitaannya
Ah, Tuhan
Aku tak mampu menerima siksaan-Mu
Bukankah siksaan-Mu ini adalah begitu berat bagiku

Apakah aku akan hidup kembali dalam penderitaan
Apakah jiwaku akan disucikan agar menjadi manusia yang baik

Tuhan
Bukankah kau yang membiarkan aku hidup untuk menderita
Maka matikanlah aku
Diriku sudah tak mampu untuk terus menderita

Ah, cinta
Andai Tuhan menghadirkannya untukku
Sehingga aku bahagia

Begitu rindunya aku kepada ajal
Kapankah Kau memberikannya untukku

Demi melepas derita ini
Maka butakanlah aku, tulikanlah aku, dan matikanlah aku
Aku lelah

Biarlah Jahanam mengakhiri penantiannya
Karena apa yang ia rindukan telah tiba
Yaitu aku
Hamba-Mu yang penuh dengan penderitaan dan dosa

Tuhan
Kasihanilah aku yang menderita ini

Jika benar bahwa Syurga itu membenciku
Dan Neraka itu rindu kepadaku
Maka jika aku tak beroleh Syurga yang bahagianya abadi itu
Maka berilah aku syurga dunia yang bahagianya hanya sejenak ini

Tuhan
Bukankah aku memang pantas menerima adzab-Mu
Maka hukumlah aku sedemikian berat
Bukankah tak setetes air mata pun yang akan mengalir untuk penderitaanku
Namun, masihkah di sana ada yang mengasihaniku

Hukuman itu Tuhan
Hukuman yang memponisku selain dari derita cinta




[1] AT-TIIN: 4
[2] AL-A’RAAF: 84
[3] ASY-SYU’ARAA’: 221-226
[4] AT-TAUBAH: 80
[5] HAMKA-Tenggelamnya Kapal van Der Wijk
[6] AL-MURSALAT: 22-23
[7] AL-KAHFI: 29
[8] AL-WAAQI’AH: 55
[9] AL-WAAQI’AH: 93-94
[10] FUAD KAUMA-Tamsil al-Qur’an
[11] AD-DUKHAAN: 43-46
[12] ASH-SHAFFAAT: 64-65
[13] ASH-SHAFFAAT: 63
[14] ASY-SYU’ARAA’: 7-9
[15] AT-TAGHAABUUN: 3
[16] AT-TIIN: 4
[17] EBIET G. ADE - Nyanyian Kasmaran
[18] HAMKA-Tenggelamnya Kapal van Der Wijk

Previous
Next Post »
Thanks for your comment